Nasional, gemasulawesi – Dengan harta kekayaan senilai Rp 2,03 triliun, Prabowo Subianto menjadi salah satu calon presiden (capres) terkaya yang akan memeriahkan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
Ini merupakan peningkatan yang signifikan dari harta kekayaan Prabowo Subianto pada tahun 2020, yang saat itu dilaporkan mencapai Rp 2,02 triliun.
Prabowo Subianto dikenal memiliki beragam bisnis, salah satunya berlokasi di Yordania.
Perjalanan bisnisnya dimulai setelah dia dipensiunkan secara paksa dari jabatan militer pada tahun 1998, bersamaan dengan runtuhnya rezim Orde Baru.
Setelah itu, Prabowo mengambil langkah besar dengan beralih ke dunia bisnis, mengarahkan langkahnya ke Amman, Yordania.
Di Yordania, Prabowo mengambil alih bisnis yang sebelumnya dijalankan oleh saudaranya, Hasyim Djojohadikusumo, yang dikenal sebagai pengusaha minyak di Kazakhstan.
Menurut buku “Prabowo Sang Pemersatu Bangsa” karya Sugiat Santoso, selama tinggal di Yordania, Prabowo sering bertemu dengan sahabat lamanya, Putra Mahkota Kerajaan Yordania, Pangeran Abdullah II bin Al-Hussein.
Pangeran Abdullah II dan Prabowo, yang kini telah menjadi Raja Yordania, memiliki hubungan persahabatan yang erat.
Keduanya adalah alumni dari Fort Benning, sebuah lembaga pendidikan untuk pasukan khusus militer di Amerika Serikat.
Selama berada di Yordania, Prabowo disambut dengan hangat oleh Raja Abdullah II.
Raja Abdullah II juga memperkenalkannya kepada sejumlah mentor bisnis yang berpengalaman, yang direkomendasikan oleh Raja Abdullah II.
Prabowo kemudian memutuskan untuk menjalani bisnis di Yordania selama beberapa tahun.
Pada suatu waktu, Prabowo bahkan menerima tawaran untuk mengganti kewarganegaraan dari Republik Indonesia menjadi warga negara Yordania.
Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Prabowo dengan alasan kesetiaan dan dedikasinya untuk tetap mengabdi kepada Indonesia.
Prabowo Subianto memiliki sejumlah bisnis, baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk di Yordania.
Salah satu perusahaannya, Nusantara Energy Indonesia (NEI), didirikan pada tahun 2012.
NEI adalah sebuah perusahaan investasi berbasis di Jakarta yang memiliki portofolio bisnis yang sangat beragam, termasuk layanan pertambangan, transportasi laut curah, konstruksi, energi terbarukan dan pasokan tenaga kerja.
NEI merupakan perusahaan induk yang mengelola sejumlah perusahaan yang beroperasi di berbagai sektor yang berbeda.
Baca juga: Koleksi Kuda Mewah Prabowo Subianto: Mengungkap Hobi Unik Capres di Pilpres 2024
Beberapa di antaranya adalah Trimata Benua, Global Makara Teknik (GMT), Ombilin Fusi Nusantara (OFN), Energi Ombilin, Trans Energy Indonesia (TEI), Solusi Daya Indonesia (SDI) dan Ombilin Power.
Saat ini, PT Nusantara Energi mengawasi 27 perusahaan yang beroperasi di dalam dan luar negeri, termasuk di Yordania. (*/Riski Endah Setyawati)