Nasional, gemasulawesi – Media sosial Twitter yang kini ramai mengangkat isu seorang YouTuber, Tasyi Athasyia usai viralnya seorang mantan karyawan yang mengaku dirinya tak diberikan gaji, kini telah dibeberkan sifat asli bersama sang suami.
Dalam potongan gambar yang berisikan cerita dari seorang kerabat yang merupakan saudara dari mantan karyawan Tasyi Athasyia yang sempat mengikuti shooting di Dubai hingga terkejut dengan sifat asli YouTuber tersebut serta sang suami.
Melalui cerita pembeberan sifat asli Tasyi Athasyia dan ssang suami, disebutkan bahwa mantan karyawan bersama teman-temannya sering kali diberikan makanan sisa dan sulitnya untuk mendapatkan waktu untuk istirahat.
Mawar, inisial mantan karyawan yang disamarkan dalam cerita tersebut menyampaikan dirinya telah menyampaikan keluh kesahnya terkait pekerjaannya kepada teman, atasan bahkan kerabatnya melalui chat WhatsApp.
Dalam chat tersebut dirinya pun sesekali mencemooh dalam penyampaian keluh kesahnya hingga tanpa dirinya sadar aplikasi tersebut masih terhubung dengan laptop kantor sehingga kemungkinan dapat dilihat oleh pihak Tasyi.
Suami Tasyi yang mengetahui hal tersebut pun mengintrogasinnya dengan berujung sebuah ancaman.
“Yang Mawar akan lakukan dengan memviralkan Bu bos, nanti bisa aku laporin. Di negara kita, yang ga bersalah bisa jadi salah, yang bersalah bisa jadi ga salah,” ujar suami Tasyi kepada Mawar dalam cerita.
Hingga akhirnya mantan karyawan tersebut pun dimintai untuk bersumpah oleh suami Tasyi.
“Tidak usah lagi Mawar cerita-cerita ke Leader dan Alifa (teman kerja Mawar di Jakarta) tentang Bu bos yang gak benar. Alifa melakukan ini ke Mawar juga karena Alifa saying,” ujar suami Tasyi dalam kutipan cerita tersebut.
“Alifa gamau Mawar seperti ini lagi dan jangan lagi Mawar bawa masalah ini ke Alifa. Coba sumpah Demi Allah dulu ikutin, sumpah Demi Allah Mawar tidak akan ceritakan ke Alifa lagi, kalau iya, Allah murka,” sambungnya.
Mantan karyawan yang sedikit bingung pun kala itu belum mengetahui bagaimana suami Tasyi dapat mengetahui isi cerita yang dirinya lampiaskan ke teman, rekan kerjanya yang di Jakarta serta kerabatnya melalui chat.
Sebelumnya dirinya pun menyampaikan sering kali suami Tasyi telah mengucapkan kalimat berupa sindirian yang tidak diketahui ditunjukkan pada siapa.
“Diajak ke luar negeri kok ngeluh, orang tuh bersyukur,” sindir suami Tasyi.
Pada hari kepulangan sebelum terbang ke Indonesia, Mawar dan rekan-rekannya di sidang kembali dan masa kerja Mawar pun dinyatakan tidak diperpanjang lagi, yang mana Mawar sebelumnya telah berencana untuk resign.
“Sebelum balik ke Indonesia, mereka sempat shooting di apartemen. Setelah shooting di sidang lagi sama Pak bos dan masa kerja Mawar tidak diperpanjang lagi (dipecat),” tulis kerabat mantan karyawan Tasyi.
Dalam berakhirnya kontrak tersebut, Mawar pun dimintain menulis surat keterangan pernyataan.
“Seharusnya saya berterima kasih karena baru kerja 2 minggu saya sudah diajak umroh dan keluar negeri, dibelikan tiket pesawat PP sampai diajak ke restoran mahal hotel bintang 5 dan sebagainya,” tulis Mawar dalam surat pernyataan.
Suami Tasyi pun dimintai untuk bersyukur karena dirinya telah diajak keluar negeri dan sudah dibayarkan hal-hal lainnya.
Baca:Cek Modus yang Beredar, Penipuan Surat E-Tilang Marak Lewat Media Online
“Saudaraku disuruh untuk bersyukur karena sudah diajak keluar negeri dan dibayarkan ini itu, tapi kok tega maki-maki Bu Bos dan keluarga,” tuturnya.
“Kata Pak bos ‘kamu sudah dikasih semua ini, coba balesan kamu ke Bu bos apa? Hanya videoin doang sama edit video, udah,” lanjutnya.
Diketahui mantan karyawan tersebut merupakan videographer yang juga sebagai editor dalam produksi video YouTube Tasyi.
Baca:Niat Mencari Kerja, 3 Pemuda di Bangka Barat Menjadi Korban Penipuan Calon Kerja
Namun, dirinya pun mengaku telah dimintai untuk membawa barang, menjaga anak hingga menyuapi bahkan setrika baju bahkan keluar untuk membelikan makanan.
“Lagian, kalau Mawar tahu harus nanggung semua biayanya sendiri, pasti Mawar memilih tidak tidak pergi,” tulisnya kembali.
“Yang ada kalau perjalanan dinas, harusnya dikasih uang saku dan gaji 2x lipat. Ini gaji tidak sesuai kerjaan, telat pula diberikannya dan makan pun tak layak dan tidak pada jam nya,” protesnya.
Baca:Empat Polisi di Gorontalo Dipecat Terlibat Narkoba dan Penipuan
Usai menulis surat penyataan tersebut, Suami Tasyi pun memberikannya 100 dirham atau Rp.400 ribu untuk membeli oleh-oleh di bandara.
“Memang kata Mawar pernah dikasih 250 riyal atau Rp.900 ribu dan 200 dirham atau Rp.800 ribu untuk membeli oleh-oleh di waktu yang berbeda, tetapi akhirnya oleh-oleh tersebut habis karena dirinya saking seringnya kelaparan,” tuturnya.
Mawar pun diminta suami Tasyi untuk menyerahkan handphone nya ke pak Faruk atau pak Daeng yang merupakan asisten suami Tasyi hingga sampai ke Indonesia.
Baca:Pelaku Penipuan Transfer Uang BRILink yang Meresahkan Warga Akhirnya Tertangkap
Setelah sampai Indonesia serta dalam perjalanan ke rumah Tasyi, asisten suami Tasyi pun terus-terusan memintanya untuk membuka kunci layer handphone miliknya, namun Mawar terus-terusan menolak.
Sesampai tujuan yakni rumah Tasyi yang dikatakan pukul 00.00 WIB, Mawar bersama salah satu rekannya tidak diperbolehkan pulang dan Pak Daeng pun kembali memintanya untuk membukakan kunci layar handphone.
“Mawar, tolong bukain HP nya,” pinta pak Daeng pada Mawar hingga akhirnya Mawar pun membukakan kunci layar tersebut.
Baca:Niat Mencari Kerja, 3 Pemuda di Bangka Barat Menjadi Korban Penipuan Calon Kerja
Setelah dibukakan, Pak Daeng pun membawa handphone tersebut pergi.
Tak lama kemudian, Pak Daeng pun kembali untuk meminta dibukakan kembali kunci layar dan kala itu sebuah chat WhatsApp leader Mawar tengah terbuka.
Mawar yang menunggu hingga subuh pun akhirnya mendapatkan kembali handphone miliknya yang diketahui handphone milik pengunggah cerita yang berikan untuk mengembangkan bisnis bersama.
Mawar pun sempat dimintai untuk menghapus data-data chatting yang ada di handphone tersebut.
“Mawar, sekarang tolong dihapuskan dulu data online dan offlinenya,” minta Pak Daeng.
“Oh, saya langsung rekam di WA pak. Jadi tidak ada data offlin. Saya tidak pakai iCloud dan WhatsApp saya tidak di backup, terlalu miskin saya ke iCould,” jawabnya.
Namun Pak Daeng terus memastikan agar semua data tersebut bersih total dari handphone tersebut dan Mawar pun menyerahkannya kepada Pak Daeng.
Handphone Mawar pun dibawa kembali oleh Pak Daeng hingga akhirnya ketika dirinya ingin pulang, handphone tersebut pun belum kembali ke tangannya.
“Saya lagi ATM, disuruh ambil duit cash sama Pak bos,” alasannya.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Pak Daeng pun kembali dengan keadaan handphone yang sudah pecah-pecah dan rusak bahkan tidak bisa menyala.
“Iya tadi aku sama Asir (satpam depan) ke ATM, dia sedikit ngebut. Kantongku gatau tiba-tiba jatuh, terus kelindas mobil,” alasan Pak Daeng.
Diketahui handphone tersebut sudah menggunakan casing, namun kondisi belakang handphone pun juga mengalami kerusakan yang cukup parah dan slot nomor dan kartu SIM yang hilang.
Baca:UI Depok dan Salemba: Tuan Rumah UTBK-SNBT 2023, Jumlah Peserta Mencapai 53.293 Orang!
“Iya itu tadi jatuhkan sama casingnya, hilang gaatau kemana, udah aku cari tidak ketemu,” alasannya lagi.
Mawar yang masih kesal dengan kondisi handphone yang rusak dan data yang hilang pun mendapatkan ganti rugi sebesar Rp.2.800 juta.
Mawar pun ke kantor Polsek terdekat untuk melaporkan nomor handphone miliknya yang hilang usai pulang ke kediamannya.
“Sempat terbesit Mau melaporkan ke polisi karena data yang ada handphone tersebut hilang semua dan meminta ganti rugi sebesar Rp.20 juta tetapi Pak Daeng tidak mampu,” tutur kerabat mantan karyawan tersebut.
“Hampir somasi hingga laporan karena isinya data usaha kami, dan tidak ada soft copysoft copy e-mail ataupun tempat lain. Tapi akhirnya Mawar kuburkan niatnya,” tutupnya.
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News