Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 27 April 2023, BMKG telah merilis sebuah peringatan dini tentang ancaman cuaca ekstrem yang akan menyerang beberapa wilayah yang ada di Jawa Tengah.
Ancaman cuaca ekstrem ini diidentifikasi sebagai ancaman yang harus diwaspadai karena dapat memengaruhi kehidupan manusia dan lingkungan di wilayah yang ada di Jawa Tengah ini.
Beberapa wilayah di Jawa Tengah yang terancam cuaca ekstrem adalah wilayah pegunungan dan dataran tinggi serta sebagian pesisir selatan.
Ancaman cuaca ekstrem yang dimaksud dapat berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur lainnya.
Dalam prakiraan cuaca yang telah dilakukan oleh BMKG, pada pagi hari seluruh wilayah di Jawa Tengah terpantau cerah berawan.
Namun, pada siang hari hanya beberapa wilayah yang akan diguyur hujan seperti di Wonosobo, Temanggung, Salatiga, Purwokerto, Purbalingga, Mungkid, Magelang, dan Banjarnegara.
Sementara itu, pada beberapa wilayah yang ada di Jawa Tengah yang lainnya akan diprakirakan berawan pada siang hari.
Pada malam hari, sebagian besar wilayah di Jawa Tengah diprakirakan akan berawan, kecuali beberapa wilayah di Banjarnegara, Cilacap, Karanganyar, Kebumen, Magelang, Mungkid, Purbalingga, Purwokerto, Purworejo, Sragen, dan Wonogiri yang kemungkinan akan diguyur hujan.
Baca juga: Siap-Siap Hadapi Cuaca Ekstrem di Sulawesi Selatan, BMKG Rilis Peringatan Dini pada 27 April 2023
Sedangkan pada dini hari, terpantau seluruh wilayah yang ada di Jawa Tengah diprakirakan akan bercuaca berawan.
Peringatan dini yang dirilis oleh BMKG ini penting untuk dijadikan perhatian oleh seluruh masyarakat di Jawa Tengah agar dapat mengantisipasi dan mengurangi dampak yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut.
Masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan seperti membersihkan saluran air, memperbaiki drainase, dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
Selain itu, pihak berwenang juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif seperti mengevakuasi warga yang tinggal di daerah rawan bencana, memperbaiki infrastruktur yang rusak, dan mengawasi kondisi alam dengan lebih ketat.
Meskipun cuaca dapat berubah sewaktu-waktu dan sulit diprediksi secara akurat, peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dapat menjadi acuan untuk masyarakat dalam mengambil tindakan yang tepat dan meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut.
Oleh karena itu, peringatan dini BMKG harus dipahami dan diterapkan dengan serius oleh seluruh masyarakat di Jawa Tengah. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News