Deli Serdang, gemasulawesi - Kejadian tragis terjadi di Desa Sampali, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, di mana sekelompok massa menghancurkan dan membakar mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam sebuah demonstrasi.
Insiden ini menyebabkan kerugian material yang signifikan dan menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan petugas pemadam kebakaran di Desa Sampali, Kabupaten Deli Serdang yang bertugas.
Donny, Kasi Pengendalian Operasi dan Komunikasi Pemadaman Deli Serdang, menjelaskan bahwa mobil pemadam kebakaran awalnya tiba di lokasi untuk menanggulangi kebakaran yang dipicu oleh massa dengan membakar ban.
Api dari pembakaran ban ini berkobar hebat, mengancam untuk menyebar dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut di sekitar area tersebut.
"Ya, mobil Damkar kami dibakar saat sedang melakukan pemadaman. Saat itu terjadi tindakan penertiban. Ketika kami tiba di lokasi, sudah ada lemparan-lemparan yang mengarah ke mobil, awalnya kaca mobil yang pecah, kemudian massa melanjutkan dengan melemparkan benda seperti bom molotov," ujar Donny.
Insiden yang terjadi pada Kamis, 11 Juli 2024 ini dimulai ketika tim pemadam kebakaran dari Pemkab Deli Serdang merespons kebakaran yang dipicu oleh pembakaran ban oleh sekelompok massa dalam demonstrasi.
Mobil pemadam kebakaran menjadi target utama serangan begitu tiba di lokasi kejadian.
Keadaan semakin memburuk ketika massa tidak hanya melakukan serangan fisik tetapi juga menggunakan bahan peledak improvisasi hingga meningkatkan risiko bagi petugas yang berusaha untuk menjaga keamanan dan memadamkan api.
Donny menekankan bahwa mobil pemadam kebakaran menjadi sasaran utama karena kebetulan berada di posisi paling depan dalam upaya untuk meredam kobaran api.
"Ketika tim pemadam kebakaran tiba di lokasi, kami langsung diserang dengan kekerasan yang brutal," tambahnya.
Insiden ini mencerminkan eskalasi ketegangan dalam demonstrasi sosial yang sering kali berujung pada kekerasan fisik dan kerusakan properti.
Mobil pemadam kebakaran yang dihancurkan merupakan aset penting dalam upaya pemerintah setempat untuk melindungi warga dan infrastruktur.
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan kepolisian sedang menyelidiki lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelaku dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Peristiwa ini juga mengingatkan akan pentingnya dialog antara pemerintah dan masyarakat dalam menanggapi isu-isu sosial.
Perlindungan terhadap aset publik seperti mobil pemadam kebakaran menjadi kunci dalam memastikan keselamatan masyarakat dalam situasi darurat seperti kebakaran.
Pemerintah setempat juga mengimbau agar masyarakat mengekspresikan pendapat secara damai tanpa merusak properti atau mengancam keselamatan orang lain.
Video aksi pendemo membakar mobil pemadam kebakaran ini pun dengan cepat beredar luas di media sosial dan menuai beragam komentar.
"Kalau dikatai SDM rendah cocok nggak ya? Demo-demo aja, tapi jangan sampai merusak fasilitas negara. Nanti kalau rumah-rumah atau gedung-gedung kebakaran tidak ada mobil pemadam yang datang, tidak boleh begitu ya" komentar akun @ai***. (*/Shofia)