Kupas Tuntas, gemasulawesi - Prasasti Plumpungan yang juga dikenal sebagai Prasasti Hampran, adalah sebuah peninggalan bersejarah yang menakjubkan di kota Salatiga, Jawa Tengah.
Terletak di Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, prasasti ini menjadi bukti penting dari masa lampau yang kaya akan sejarah.
Prasasti ini terukir dalam sebuah batu andesit yang memiliki dimensi yang mengesankan, dengan panjang sekitar 170 cm dan lebar 160 cm.
Berangka tahun 750 Masehi (672 Syaka), Prasasti Plumpungan dianggap sebagai bukti awal dari berdirinya kota Salatiga.
Museum Salatiga yang terletak di dekatnya, menyediakan wadah bagi para pengunjung untuk mempelajari lebih dalam tentang prasasti ini dan konteks sejarahnya.
Dengan teks dalam bahasa Sanskerta dan menggunakan aksara Jawa Kuno, prasasti ini memberikan wawasan tentang kehidupan dan peristiwa penting pada masa lalu.
Salah satu hal yang menonjol dari Prasasti Plumpungan adalah pemberian tanah perdikan kepada Desa Hampra oleh seorang raja pada masa itu.
Tanah perdikan ini merupakan wilayah yang dibebaskan dari kewajiban pajak atau upeti, dan menjadi simbol keistimewaan bagi desa yang berjasa kepada kerajaan.
Teks prasasti menyampaikan harapan bagi kebahagiaan dan keselamatan bagi seluruh rakyat, menandakan pentingnya peristiwa tersebut dalam konteks sosial dan politik pada masanya.
Prasasti ini menjadi bukti sejarah yang berharga, mengabadikan peristiwa penting dalam pembentukan struktur kekuasaan dan wilayah pada masa itu.
Analisis terhadap isi prasasti mengungkapkan bahwa ketetapan hukum tentang status tanah perdikan Desa Hampra adalah bagian integral dari struktur sosial dan politik pada masa itu.
Keputusan ini memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat dan merupakan fondasi dari berdirinya Desa Hampra sebagai wilayah perdikan yang mandiri.
Kunjungan ke Prasasti Plumpungan bukan hanya sekadar perjalanan wisata, tetapi juga pengalaman yang mendalam tentang sejarah dan warisan budaya Jawa Tengah yang kaya.
Melalui eksplorasi prasasti ini, pengunjung dapat menyelami dan menghargai warisan leluhur yang telah menjadi bagian penting dari identitas dan kebanggaan lokal. (*/CAM)