Kupas Tuntas, gemasulawesi - Dalam sentuhan magis sutradara Wong Kar-Wai, film In the Mood for Love membawa penonton ke dalam alam perasaan yang kompleks dan menggetarkan.
Merupakan karya seni dari Hong Kong, film In the Mood for Love ini menceritakan kisah cinta yang memilukan dan mengharukan antara dua tetangga yaitu Chen dan Chow yang menemukan kebenaran yang pahit tentang perselingkuhan pasangan mereka.
Dirilis dua dekade yang lalu, film In the Mood for Love bukan hanya film, tetapi juga sebuah karya seni yang meraih 46 penghargaan dan dinominasikan sebanyak 51 kali.
Kecemerlangannya tercermin dalam rating 8.1/10 dari IMDb dan 90 persen Tomatometer serta 94 persen Audience Score dari Rotten Tomatoes.
Bercerita di tengah latar belakang Hong Kong pada tahun 1960-an, film In the Mood for Love ini memperkenalkan penonton pada Su Li-Zhen (Chen) dan Chow Mo Wan.
Mereka hidup berdampingan, sering ditinggal pasangan masing-masing karena urusan pekerjaan.
Hubungan mereka tumbuh lewat pertemuan-pertemuan kecil, seperti saat membeli mie dan berbagi ketertarikan pada kisah kungfu.
Ketika keduanya menyadari bahwa pasangan mereka terlibat dalam perselingkuhan, persahabatan pun tumbuh.
Su dan Chow saling mendukung dan bersama-sama merasakan kesedihan.
Hubungan mereka berkembang dengan sentuhan kelembutan dan perasaan yang dalam, namun keduanya enggan untuk melangkah lebih jauh agar tidak menyerupai pasangan mereka yang telah berlaku tidak setia.
Melalui putaran waktu yang penuh perasaan, Su dan Chow terjebak dalam rasa penasaran dan perasaan yang tumbuh lebih kuat setiap hari.
Meskipun pekerjaan memisahkan mereka, perasaan cinta yang terpendam tetap hidup.
Baca Juga: Kisah Film Paper Towns yang Menceritakan Tentang Petualangan Romantis dan Membuat Hati Berdebar
Chow yang pindah ke Singapura, meninggalkan Su dengan harapan untuk bersama.
Tiga tahun kemudian, Su dan Chow mengunjungi kembali apartemen lamanya.
Pertemuan mereka, meskipun tak direncanakan, mengungkapkan kerinduan dan hasrat yang masih terpendam.
Namun, takdir memiliki rencana lain, dan kisah cinta mereka dihantui oleh ketidakpastian.
Film In the Mood for Love bukan sekadar film romantis, tetapi karya seni visual yang memanjakan mata dan menggugah hati.
Wong Kar-Wai berhasil menciptakan suatu pengalaman sinematik yang menghipnotis penonton, menggambarkan bahwa cinta seringkali hadir dalam keheningan dan kilasan sorot mata. (*/CAM)