Kupas Tuntas, gemasulawesi – Film Serigala Terakhir yang akan tayang di Netflix membawa penonton ke dalam kompleksitas kehidupan remaja di pinggiran Jakarta.
Sutradara Upi Avianto menciptakan cerita yang menggambarkan perseteruan antara dua geng muda, membawa atmosfer kriminal, drama dan ketegangan yang menggugah.
Kisah dimulai dengan kelompok remaja di pinggiran kota Jakarta yang terdiri dari Ale diperankan oleh Ali Fathir Muchtar, Jarot diperankan oleh Vino G. Bastian, Lukman diperankan oleh Dion Wiyoko, Sadat diperankan oleh Ali Syakieb dan Jago diperankan oleh Dallas Pratama.
Ale sebagai pemimpin kelompok, memiliki kepemimpinan yang kuat, sementara Jarot, karakter pendiam dan tertutup, mendiamkan kekuatannya.
Pertandingan sepak bola menjadi katalisator perselisihan antara kelompok Ale dan geng saingannya.
Konflik mencapai puncaknya saat Jarot, diprovokasi dalam keadaan emosi, secara tragis membunuh lawannya.
Insiden ini mengantar Jarot ke dalam penjara, meninggalkan kelompoknya dalam kekacauan dan kekosongan.
Seiring waktu, Fatir diperankan oleh Reza Pahlevi muncul sebagai karakter yang ingin bergabung dengan kelompok Ale setelah Jarot dipenjara.
Namun, takdir berkata lain, ia ditolak dan akhirnya beralih ke geng narkoba bernama Naga Hitam.
Baca: Simak Kisah Penuh Misteri dari Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Karya Sutradara Edwin
Keputusan ini membawanya berseteru dengan kelompok Ale, terutama Jarot yang bebas dari penjara.
Persaingan semakin memanas ketika adik Lukman jatuh menjadi korban overdosis narkoba, menambah panas api dendam.
Fatir didorong oleh rasa sakit hati karena penolakan, memprovokasi Jarot untuk melawan kelompok Ale, membuka pintu pertempuran yang berpotensi mematikan.
Cerita ini menghadirkan kompleksitas karakter, mempertontonkan konflik internal dan eksternal dalam kelompok remaja.
Sutradara berhasil menyelipkan pesan sosial tentang bahaya narkoba dan dampaknya terhadap masyarakat.
Karakter Jarot yang mengalami masa-masa kesendirian di balik jeruji besi, menyentuh dan menciptakan dimensi emosional yang kuat.
Pertemuan kembali dengan Fatir memicu konfrontasi antara persahabatan masa kecil dan aliansi baru yang membawa gelombang kekerasan.
Film Serigala Terakhir menawarkan pandangan tajam tentang realitas kehidupan remaja di lingkungan pinggiran.
Pertarungan, persahabatan dan dendam menjadi bahan bakar utama plot yang dirancang untuk mempertahankan ketegangan hingga episode terakhir.
Ketegangan yang memuncak, kompleksitas karakter, dan pesan moral menjadikan film Serigala Terakhir sebagai film yang layak ditonton. (*/CAM)