Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Kisah hidup Henri Charrière, yang lebih dikenal dengan julukan “Papillon,” adalah salah satu kisah paling menakjubkan dalam dunia kejahatan dan keberanian manusia.
Ia dikenal sebagai seorang pembobol brankas ulung yang pernah menggemparkan dunia kriminal Prancis pada tahun 1930-an.
Namun, perjalanan hidupnya tidak hanya sebatas pencurian, melainkan juga petualangan, keteguhan, dan kegigihan dalam menghadapi cobaan hidup yang penuh kekejaman.
Henri Charrière dikenal sebagai seorang pembobol brankas ulung di Paris, Prancis, pada tahun 1930-an.
Namanya bergema di dunia kriminal, dan banyak orang kaya yang menjadi korban aksi pencuriannya.
Meski ia memiliki reputasi sebagai seorang pencuri, kehidupannya berubah drastis ketika ia ditangkap oleh polisi pada tahun 1931.
Namun, ia bukan ditangkap atas kasus pencurian, melainkan atas tuduhan pembunuhan seorang germo.
Pengadilan pada akhirnya memvonis Henri Charrière dengan hukuman seumur hidup, meskipun ia bersikeras bahwa ia tidak bersalah.
Pada saat itu, ia dikenal dengan julukan “Papillon” karena memiliki tato seekor kupu-kupu di bawah lehernya.
Baca: Sinopsis Film The Unborn, Sebuah Petualangan Melawan Teror Roh Jahat dalam Kehidupan Nyata!
Papillon kemudian dikirim ke Devil’s Island, sebuah pulau terpencil yang terletak di lepas pantai French Guiana, Amerika Selatan.
Devil’s Island adalah tempat pembuangan narapidana yang dianggap mustahil untuk melarikan diri karena kondisi alam yang sangat keras.
Di pulau ini, tidak ada sipir penjara yang menjaga para narapidana, karena kabur dari pulau ini dianggap mustahil tanpa perahu.
Meskipun berada dalam kondisi yang keras dan terisolasi, Papillon tidak pernah menyerah pada nasib buruknya.
Ia memiliki tekad kuat untuk bebas dan terus mencoba melarikan diri. Pada tahun 1941, ia berhasil meloloskan diri dengan menggunakan rakit sederhana yang terbuat dari karung besar yang berisi batok kelapa.
Setelah melarikan diri dari Devil’s Island, Papillon terdampar di pantai Venezuela setelah mengapung dalam kondisi yang sulit selama beberapa hari.
Ia kemudian menjadi warga negara Venezuela pada tahun 1944.
Kisah hidupnya yang penuh perjuangan ini diabadikan dalam novel semi-biografi yang ia tulis, yang juga menjadi dasar bagi film yang terkenal dengan judul yang sama.
Papillon adalah bukti kegigihan manusia dalam menghadapi kesulitan yang tampaknya tak teratasi.
Kehidupannya yang luar biasa, dari seorang pembobol brankas terkenal hingga narapidana yang melarikan diri dari penjara yang paling keras, adalah kisah inspiratif tentang daya tahan dan keberanian manusia dalam menghadapi cobaan hidup yang penuh tantangan. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News