Internasional, gemasulawesi – Masyarakat Tahanan Palestina atau PPS menyampaikan tahanan administratif Palestina yang bernama Mohammad Naseem Abu Al-Ezz yang berusia 19 tahun dan berasal dari Jericho berulang kali menjadi sasaran penyiksaan dan pemukulan parah di penjara Gurun Negev.
Itu menyebabkan tahanan yang telah ditahan sejak Februari tahun lalu tersebut kehilangan kemampuan bergerak.
“Selama kurun waktu terakhir, kesehatannya menurun drastis akibat penganiayaan yang terus-menerus dialaminya,” kata mereka dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, tanggal 2 Juli 2025 waktu setempat.
Disebutkan kondisinya memburuk sehingga dia tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga harus dipindahkan ke rumah sakit.
Di rumah sakit, dia menjalani operasi punggung yang rumit di Soroka Medical Center.
Selanjutnya, tahanan tersebut dipindahkan ke sebuah tempat yang dikenal sebagai ‘Klinik Penjara Ramla’ di mana dia sekarang menderita cacat fisik yang memengaruhi bagian bawah tubuhnya.
Lebih lanjut, PPS mengklarifikasi Abu Al-Ezz tidak mempunyai masalah kesehatan sebelum penahanannya dilakukan.
Dia kini sekarang menjadi korban lain dari praktik penyiksaan sistematis yang dilakukan terhadap tahanan di penjara dan kamp penahanan penjajah Israel.
Baca Juga:
Serangan Penjajah Israel Tewaskan 14 Warga Palestina di Kamp Pengungsi Nuseirat Jalur Gaza Tengah
Praktik-praktik ini dilakukan oleh sistem penjara penjajah Israel lewat peralatan, metode, dan prosedur yang berkelanjutan dan terorganisasi.
Penyiksaan telah menjadi penyebab utama kematian puluhan tahanan dan narapidana di penjara serta kamp penjajah Israel sejak dimulainya genosida yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, sekelompok penjajah Israel menebang puluhan pohon zaitun, anggur, dan almond pada hari yang sama di Kota Kafr ad-Dik yang terletak di sebelah barat Salfit.
Sumber-sumber lokal menyampaikan kepada media bahwa para penjajah Israel menyerang tanah milik saudara Jihad dan Suleiman Abdullah ad-Dik.
Baca Juga:
Buldozer Milik Penjajah Israel Menghancurkan Sebuah Rumah Milik Warga Palestina di Kota Beit Hanina
Mereka kemudian menebang puluhan pohon serta menghancurkan sekitar 50 sarang lebah di daerah yang disebut dengan “Dahr Subh’ di sebelah utara kota. (*/Mey)