Ditahan Lebih dari 40 Hari, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Membebaskan 7 Anggota Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina

Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Dikabarkan Membebaskan 7 Anggota Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina Setelah Ditahan Selama Lebih dari 40 Hari Source: (Foto/Instagram/@PalestineRCS)

Internasional, gemasulawesi – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina atau yang dikenal juga dengan PRCS, menyatakan jika pasukan penjajah Israel telah membebaskan 7 orang anggotanya.

Dalam pernyataannya pada tanggal 28 April 2024 waktu Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina atau PRCS menyebutkan jika kepala layanan darurat PRCS juga termasuk salah satu yang dibebaskan penjajah Israel.

Diketahui jika pasukan penjajah Israel menahan ketujuh anggota Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina tersebut selama 47 hari.

Baca Juga:
Masih Berusia 8 dan 10 Tahun, 2 Anak Palestina Dilaporkan Ditahan di Pos Pemeriksaan Militer Penjajah Israel Tepi Barat

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, yang menyediakan layanan penyelamatan dan bantuan di seluruh Jalur Gaza, menambahkan jika ketujuh anggota mereka ditanngkap oleh pasukan penjajah Israel di RS al-Amal yang terletak di Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

Penangkapan mereka diketahui terjadi di tanggal 9 Februari 2024 ketika pasukan penjajah Israel melakukan penyerbuan terhadap fasilitas medis tersebut.

“8 anggota PRCS lainnya masih hilang dan nasib mereka belum diketahui hingga sekarang,” kata mereka.

Baca Juga:
Bahaya Serangan, Kementerian Kesehatan Gaza Imbau Warga Palestina Tidak Pergi ke Bundaran Kuwait untuk Mengambil Paket Bantuan Kemanusiaan

Di sisi lain, militer penjajah Israel menyatakan jika mereka melanjutkan operasi di RS al-Shifa selama 10 hari.

Militer penjajah Israel juga mengklaim telah membunuh sekitar 200 pejuang Palestina di dalam dan juga di sekitar rumah sakit sejak mereka memulai pengepungan.

Dalam keterangannya, militer penjajah Israel menyampaikan jika pasukannya telah mengevakuasi warga sipil, pasien dan juga tim medis dari rumah sakit, serta membawanya ke fasilitas medis alternatif.

Baca Juga:
Harus Mengungsi Berulang Kali, Save The Children Nyatakan Trauma Perang Akan Menimbulkan Dampak Jangka Panjang di Jalur Gaza

Sebelumnya, dikabarkan jika pasukan penjajah Israel mengurung staf RS al-Shifa di sebuah gedung yang tidak dirancang untuk penyediaan layanan kesehatan.

“Sementara itu, mereka secara sistematis menghancurkan rumah-rumah di daerah tersebut,” ungkap salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.

Di sisi lain, Euro-Med Human Rights Monitor juga memaparkan bahwa selama pengepungan 10 hari tersebut, pasukan penjajah Israel juga telah membunuh banyak warga sipil.

Baca Juga:
Jumlah Pengungsi Meningkat, UNRWA Sebut Tidak Banyak Perubahan yang Terjadi dalam Aliran Pasokan Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza

“Termasuk setidaknya dengan 13 anak-anak di rumah mereka atau ketika mereka mencoba melarikan diri dari kekerasan di wilayah tersebut bersama dengan keluarga mereka,” tutur mereka. (*/Mey)

Bagikan: