Bawa Hampir 200 Ton Bantuan Makanan, Kapal Amal Open Arms Telah Berlayar Menuju Jalur Gaza dari Siprus

Ket. Foto: Kapal Amal Open Arms Dilaporkan Telah Berlayar Menuju Gaza dari Siprus Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika kapal amal Open Arms telah berlayar ke Jalur Gaza, Palestina, dari Siprus.

Menurut laporan, kapal amal Open Arms tersebut membawa hampir 200 ton bantuan makanan.

Misi tersebut diketahui merupakan bagian dari proyek percontohan yang berupaya membuka jalur laut agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan kepada rakyat Palestina yang berada di Jalur Gaza, yang sedang menghadapi krisis kelaparan.

Baca Juga:
Ketidakpercayaan terhadap Kemampuan untuk Memerintah Meningkat, Kepemimpinan Netanyahu Disebutkan Mungkin dalam Bahaya

Misi itu dilaporkan diselenggarakan oleh badan amal Amerika Serikat, World Central Kitchen atau WCK yang didanai oleh Uni Emirat Arab (UEA).

Sementara itu, Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyampaikan jika pasukan penjajah Israel melarang masuknya bantuan medis yang penting, termasuk dengan kebutuhan penyelamat jiwa, ke Jalur Gaza.

“Sebuah truk yang bermuatan bantuan dilaporkan diputar balik karena di dalamnya berisikan gunting medis yang digunakan untuk peralatan medis anak-anak,” ujarnya.

Baca Juga:
Terletak di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menggerebek Kamp Pengungsi Jenin

Sementara itu, sekitar 9 orang dilaporkan tewas ketika pasukan penjajah Israel kembali menargetkan para pencari bantuan di Jalur Gaza.

Orang-orang dikatakan menyebut Bundaran Kuwait yang berada di Jalan Salah al-Din sebagai jebakan maut karena peristiwa tersebut.

Diketahui jika kelaparan dan dehidrasi yang melanda membuat rakyat Palestina rela berkumpul dan menunggu selama berjam-jam lamanya untuk mendapatkan bantuan.

Baca Juga:
Lakukan Aksi Bakar Diri untuk Palestina, Kota Jericho di Tepi Barat Menamai Sebuah Jalan dengan Nama Aaron Bushnell

Dilaporkan jika jumlah awal korban yang tewas, yaitu sekitar 7 orang, dan 2 orang yang lainnya meninggal di RS Al-Shifa dikarenakan tidak ada intervensi medis yang tepat.

Lebih dari 20 orang lainnya yang mengalami cedera dan luka-luka dirawat di rumah sakit dan kemungkinan besar akan kehilangan nyawa karena cedera yang sangat parah.

Selain itu, rumah sakit juga tidak memiliki kapasitas untuk memberikan perawatan yang memadai untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Baca Juga:
Berikan Layanan yang Dibutuhkan, Pengungsi Palestina di Yordania Resah atas Nasib UNRWA

RS Al-Shifa diketahui tidak lagi benar-benar berfungsi sejak pasukan penjajah Israel melakukan penyerbuan dan perusakan beberapa waktu yang lalu.

“Sayangnya, hal ini telah menjadi hal yang biasa untuk para pencari bantuan dan warga Palestina yang kelaparan di bagian utara Gaza, dimana orang-orang yang menunggu persediaan makanan diserang oleh pasukan penjajah Israel,” kata salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya. (*/Mey)

Bagikan: