Tampung Banyak Pengungsi, UNICEF Sebut Eskalasi Pertempuran di Rafah Akan Tandai Perubahan yang Menghancurkan

Ket. Foto: UNICEF Menyatakan Jika Eskalasi Pertempuran di Rafah Akan Menandai Perubahan yang Menghancurkan dalam Perang Source: (Foto/X/@UNICEF)

Internasional, gemasulawesi – Dalam pernyataannya hari ini, tanggal 9 Februari 2024, Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell menyatakan jika eskalasi pertempuran di Rafah akan menandai perubahan yang menghancurkan dalam perang Palestina.

Catherine Russel menambahkan jika UNICEF juga menyerukan semua pihak untuk menahan diri dari melakukan pertempuran di Rafah.

Menurut Catherine Russel, dengan lebih dari 600.000 anak-anak dan juga keluarga yang telah mengungsi ke Rafah, banyak dari mereka yang telah mengungsi lebih dari 1 kali.

Baca Juga:
Masih Perang, Pejuang Palestina Dilaporkan Terus Menyusup ke Wilayah yang Sebelumnya Telah Dibersihkan di Gaza Utara

Di sisi lain, di hari Rabu kemarin, dalam pidato yang disiarkan di televisi-televisi penjajah Israel, Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan militer penjajah Israel untuk bersiap melakukan operasi di Rafah.

Disebutkan jika dengan sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina yang berada di Rafah, pernyataan Netanyahu tersebut telah membuat banyak warga Palestina dan juga kalangan kelompok kemanusiaan khawatir.

Sementara itu, militer penjajah Israel juga telah membunuh 4 orang setelah melakukan pemboman ke sebuah taman kanak-kanak di dekat Deir el-Balah yang berada di Jalur Gaza bagian tengah.

Baca Juga:
Penjajah Israel Hancurkan Banyak Bangunan di Gaza, UNOCHA Sebut 12 Juta Ton Puing Reruntuhan Harus Dibersihkan

Sejumlah orang juga dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.

Diketahui jika taman kanak-kanak tersebut dijadikan kamp penampungan untuk para pengungsi Palestina dan terletak di Kota Az-Zawayda.

Menurut kantor berita Palestina, Wafa, korban yang meninggal dan terluka dipindahkan ke RS Martir Al-Aqsa yang berada di Deir el-Balah.

Baca Juga:
Sebut Banyak Kelaparan Terjadi di Gaza, Joe Biden Nyatakan Tindakan Penjajah Israel Telah Berlebihan

WHO juga menyampaikan jika serangan yang dilakukan militer penjajah Israel secara terus menerus ke fasilitas kesehatan di Jalur Gaza telah menyebabkan mayoritas petugas kesehatan harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Di sisi lain, terdapat laporan yang menyebutkan jika para pejabat Amerika Serikat memperkirakan hanya sepertiga pejuang Hamas yang terbunuh dalam perang yang telah dilakukan sejak tanggal 7 Oktober 2023.

“Penjajah Israel telah menurunkan kemampuan militer Hamas, namun, mereka masih belum dapat menghilangkan mereka,” kata mereka.

Baca Juga:
Serbu Sebelah Timur Nablus di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Ditembak Pasukan Penjajah Israel

Perang Palestina diketahui telah menyebabkan 27 ribu lebih rakyat Palestina meninggal dengan banyak yang juga harus mengungsi. (*/Mey)

Bagikan: