Internasional, gemasulawesi – Foto seorang pria Palestina yang terluka, diborgol dan juga ditelanjangi diketahui tersebar di media sosial yang menunjukkan jika dia sedang duduk di kursi.
Dalam foto tersebut, seorang tentara penjajah Israel dilaporkan berada di sampingnya.
Laporan menyebutkan jika foto tersebut diambil di sebuah sekolah yang berada di Kota Gaza dan dikatakan jika itu seolah membawa kembali kenangan tentang penjara Abu Ghraib yang berada di dekat Baghdad, Irak, saat para tahanan Irak disiksa dan juga dipermalukan oleh penjaga Amerika ketika invasi AS di tahun 2004.
Baca Juga:
Dampak Perang, UNRWA Sebut Sekitar 100 Ribu Orang Tewas, Terluka atau Hilang di Jalur Gaza
Saat itu, sejumlah foto yang tersebar menunjukkan para tahanan Irak yang telanjang dan juga berkerudung dan memicu kemarahan di seluruh dunia.
Dan kini, netizen atau pengguna media sosial menyamakan serta membandingkan foto tersebut dengan insiden penyiksaan Abu Ghraib.
Selain itu, terdapat juga video yang juga tersebar di media sosial yang menunjukkan seorang pria Palestina yang tidak disebutkan namanya, dikawal oleh pasukan penjajah Israel.
Baca Juga:
Banyak yang Menderita, Penjajah Israel Dilaporkan Luncurkan Operasi Pembersihan Baru di Kota Gaza
Dia dikabarkan sedang dalam keadaan terluka akibat pecahan peluru, namun, diketahui tidak sedang dalam kondisi kritis.
Sementara itu, banyak juga yang mengetahui jika pasukan penjajah Israel menangkap puluhan pria Palestina di Kota Gaza dan mempermalukan mereka dengan memaksa pria-pria tersebut membuka pakaian hingga tersisa pakaian dalamnya.
Selain itu, pasukan penjajah Israel juga menutup mata mereka, selain juga memborgol tangan mereka.
Baca Juga:
Selidiki Tuduhan terhadap UNRWA, Sekjen PBB Tunjuk Panel Baru yang Independen
Foto-foto tentang pria-pria tersebut dengan segera menjadi viral dan banyak netizen di seluruh dunia yang mengecamnya dengan mengatakan jika itu sungguh tidak manusiawi mengingat saat ini sedang musim dingin di Jalur Gaza.
Namun, pasukan penjajah Israel mengklaim jika para pria Palestina tersebut merupakan para anggota Hamas.
Diketahui jika salah satu diantara mereka adalah Diaa Al-Kahlout, yang merupakan salah satu koresponden untuk salah satu media terkenal di dunia.
Diaa Al-Kahlout diketahui kemudian dibebaskan dan juga sempat berbicara tentang kejadian buruk yang dialaminya.
Minggu lalu, Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan dilakukannya penyelidikan internasional terhadap apa yang mereka sebut dengan pembantaian massal setelah ditemukan kuburan massal.
Menurut laporan, sekitar 30 mayat ditemukan di dalam kantong mayat di halaman sekolah di wilayah Gaza Jalur Gaza utara.
“Mereka tampaknya disiksa sebelum dibunuh dengan mata yang juga ditutup,” kata salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya. (*/Mey)