Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, citra satelit yang baru-baru ini dianalisis oleh Pusat Satelit PBB (UNOSAT) menunjukkan jika sekitar 30% wilayah Jalur Gaza hancur atau juga rusak akibat serangan yang dilakukan penjajah Israel sejak tanggal 7 Oktober 2023.
Laporan yang sama menyebutkan jika penjajah Israel meluncurkan serangan udara, penghancuran dan juga penembakan yang membuat seluruh distrik kota hancur yang sebagian besar diantaranya merupakan infrastruktur sipil.
Menurut UNOSAT, jika dijumlahkan, 69.147 bangunan di Jalur Gaza hancur yang setara dengan sekitar 30% dari total bangunan yang ada di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Dukung Warga Palestina yang Terdampak Konflik, Pemerintah Guyana Janjikan 150 Ribu USD untuk UNRWA
“Untuk rinciannya, 22.131 bangunan di Jalur Gaza telah diidentifikasi hancur dengan tambahan 14.066 bangunan yang termasuk dengan kategori rusak berat,” kata mereka.
UNOSAT menambahkan jika 32.950 bangunan yang ada di Jalur Gaza mengalami kerusakan yang dikategorikan sedang.
Untuk menghasilkan laporan ini, UNOSAT menggunakan citra satelit dari tanggal 6 hingga 7 Januari 2024.
Baca Juga:
Penjajah Israel Serang 2 Rumah, Sejumlah Orang Dilaporkan Tewas di Rafah
Langkah selanjutnya adalah UNOSAT membandingkannya dengan 6 rangkaian gambar lainnya yang juga termasuk dengan beberapa yang berasal dari sebelum serangan yang dilakukan penjajah Israel.
“Wilayah di Kota Gaza dan Khan Younis mengalami peningkatan kerusakan yang paling signifikan sejak analisis yang dilakukan sebelumnya,” ujar mereka.
Dibandingkan dengan analisis yang dilakukan UNOSAT di tanggal 26 November 2023, di Khan Younis dan Kota Gaza, masing-masing terdapat 11.894 dan 10.280 bangunan baru yang mengalami kerusakan.
Baca Juga:
Agresi Terus Dilakukan, WHO Sebut Lebih dari 8000 Orang di Jalur Gaza Membutuhkan Evakuasi Medis
Di sisi lain, sebuah LSM penjajah Israel, Emek Shaveh, sebelumnya juga mengungkapkan sebelumnya jika ratusan situs bersejarah dan arkeologi serta artefak telah dihancurkan oleh pasukan penjajah Israel.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilisnya beberapa waktu yang lalu, Emek Shaveh menyerukan untuk pemerintah penjajah Israel untuk mengambil semua tindakan yang dimungkinkan untuk melindungi situs warisan budaya yang berada di Jalur Gaza.
Diketahui jika Gaza memiliki banyak ratusan situs warisan, yang termasuk di dalamnya situs barang antik, bangunan bersejarah, monumen dan perpustakaan, serta yang lainnya. (*/Mey)