Internasional, gemasulawesi – Laporan menyebutkan jika tank-tank milik penjajah Israel melakukan tembakan langsung ke RS Nasser yang terletak di Khan Younis, Jalur Gaza selatan.
RS Nasser diketahui merupakan tempat sejumlah warga sipil berlindung di tengah pertempuran sengit yang terjadi.
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza menyatakan jika tank-tank milik penjajah Israel menembak dengan keras ke arah lantai atas RS Nasser yang merupakan gedung bedah khusus.
Baca Juga:
Penolakan Akses Kemanusiaan, Kantor Kemanusiaan PBB Peringatkan Gaza Akan Mati Kehabisan Darah
Selain itu, lantai atas RS Nasser juga adalah gedung darurat RS Nasser.
“Puluhan orang diperkirakan terluka karena serangan tersebut,” kata perwakilan mereka.
Sementara itu, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA menyampaikan jika salahbsatu tempat penampungan untuk para pengungsi Palestina di Khan Younis juga ikut terkena hantaman yang dilakukan di awal pekan ini.
Ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, menyebutkan jika sekitar 6 orang pengungsi Palestina tewas karena serangan yang terjadi di sekitar kamp pengungsian.
Sementara itu, Badan Kemanusiaan PBB (OCHA) juga memaparkan jika pertempuran meningkat di Khan Younis.
“Itu menghancurkan wilayah-wilayah sipil dan banyak nyawa yang terenggut dengan serangan terhadap fasilitas kesehatan juga meningkat,” tulis mereka di media sosial X.
Baca Juga:
Inggris Tetapkan Hamas Sebagai Teroris, Petisi Penghapusan Masih Terus Menarik Tanda Tangan
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dalam kunjungannya ke Nigeria memberikan tanggapannya terkait penjajah Israel yang akan menciptakan zona penyangga di Jalur Gaza.
Diketahui jika rencana penjajah Israel tersebut telah membuat kemarahan di antara negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah.
“Ini sangat tepat karena penjajah Israel memiliki hak untuk mencegah terulangnya beberapa kejadian buruk yang melibatkan Hamas,” tegasnya.
Blinken memaparkan jika menyangkut status permanen untuk Jalur Gaza ke depannya, Amerika Serikat tetap jelas untuk tidak melakukan pelanggaran batas wilayahnya.
Hingga kini, Amerika Serikat telah menjadi pendukung utama penjajah Israel dalam perang yang telah menewaskan lebih dari 25 ribu rakyat Palestina tersebut.
Baru-baru ini, Amerika Serikat telah meminta penjajah Israel untuk berbuat yang lebih banyak untuk melindungi masyarakat sipil Palestina yang tidak bersalah. (*/Mey)