Internasional, gemasulawesi – Selasa pekan lalu, tanggal 2 Januari 2024, Israel menggunakan pesawat tidak berawak yang diarahkan ke lingkungan Dahiyeh di Beirut, Lebanon, untuk membunuh wakil ketua Hamas, Saleh Al-Arouri, yang juga menewaskan beberapa pimpinan Hamas lainnya.
Tindakan yang dilakukan Israel ini disebut merupakan peningkatan regional dalam perang yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Namun, pembunuhan wakil ketua Hamas bukan menjadi yang pertama kalinya untuk Israel melakukan pembunuhan di Lebanon.
Selama beberapa dekade terakhir, Israel telah menjadikan para pemimpin Palestina di Lebanon yang diketahui merupakan basis sekutu Hamas, Hizbullah.
Berikut ini sejarah panjang upaya pembunuhan yang dilakukan Israel di Lebanon.
Di tahun 1972, Ghassan Kanafani menjadi salah satu orang yang menjadi target pertama Israel di Lebanon yang merupakan penulis dan penyair Palestina terkemuka.
Baca Juga:
Tetap Bertahan Hidup, Ini Bagaimana Kelompok Parkour Ubah Reruntuhan di Gaza Jadi Arena Olahraga
Dia dibunuh di tanggal 8 Juli 1972 bersama dengan keponakannya yang berusia 17 tahun dengan sebuah granat yang sebelumnya telah dihubungkan ke kunci kontak mobilnya.
Ghassan Kanafani juga merupakan juru bicara Front Populer untuk Pembebasan Palestina.
Di tahun 1973, Israel meluncurkan kampanya pembunuhan yang mereka sebut Operasi Musim Semi Pemuda sebagai balasan penculikan 11 atlet Israel di Olimpiade Musim Panas di Munich oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Pasukan khusus Israel menggerebek gedung yang bertingkat tinggi dan rumah pribadi pejabat PLO di Beirut dan hampir membunuh 3 orang pejabat tinggi PLO, termasuk Yasser Arafat.
Diketahui jika bom yang dijatuhkan di tempat para pejabat tinggi PLO berada gagal meledak.
Setelahnya, Israel dilaporkan berusaha untuk membunuh Yasser Arafat dari rentang waktu 1973 hingga 2001.
Di tahun 1979, Israel masih menjalankan rencana untuk membalas penculikan di Munich yanag membuat para atlet Israel terbunuh.
Agen Mossad berhasil membunuh Ali Hassan Salameh yang merupakan anggota penting PLO dan diyakini sebagai arsitek pembunuhan di Munich.
Pada tahun 1988, tepatnya tanggal 9 Desember, Israel melakukan serbuan ke pangkalan-pangkalan Palestina di Lebanon selatan.
Serangan itu menargetkan Ahmad Jibril yang menjadi Sekjen PFLP-GC.
Namun, belakangan terungkap jika Ahmad Jibril tidak pernah ada di lokasi tersebut.
Yang terakhir sebelum pembunuhan wakil ketua Hamas di tahun 2024 adalah pembunuhan di tahun 2006 terhadap Mahmoud Al-Majzoub yang merupakan seorang pemimpin senior Jihad Islam Palestina.
Dia dibunuh di kota Sidon, Lebanon dan juga menewaskan saudaranya. (*/Mey)