Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel dikabarkan telah membebaskan Muhammad Abu Salmiya, yang merupakan Direktur RS Al Shifa di Kota Gaza.
Diketahui jika Muhammad Abu Salmiya ditangkap sejak tanggal 23 November 2023 lalu saat operasi militer penjajah Israel pertama di RS Al Shifa.
Menurut perusahaan penyiaran publik penjajah Israel, Direktur RS Al Shifa dibebaskan bersama dengan puluhan warga Palestina lainnya dikarenakan penjara penjajah Israel telah penuh.
Baca Juga:
Tidak Ada Korban Jiwa, Brigade Al Quds Klaim Serang 5 Pemukiman Penjajah Israel di Dekat Jalur Gaza
Namun, Layanan Penjara penjajah Israel mengatakan tentara penjajah Israel dan Shin Bet mengambil keputusan untuk membebaskannya bersama dengan puluhan tahanan Palestina lainnya.
Dalam pernyataannya kepada wartawan hari ini, tanggal 1 Juli 2024, waktu Palestina, Abu Salmiya menyatakan tahanan Palestina harus menjadi bagian dari perundingan gencatan senjata sampai semua tahanan Palestina dibebaskan.
“Pendudukan tidak mengajukan tuntutan apapun terhadap saya, meskipun mereka menggelar pengadilan sebanyak 3 kali dan itu artinya mereka menangkap saya karena alasan politik,” ujarnya.
Mengenai pembebasan Abu Salmiya, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan penjajah Israel, Itamar Ben-Gvir, telah menyerukan pemecatan kepala dinas keamanan internal Shin Bet.
Hal tersebut disampaikan oleh radio Angkatan Darat penjajah Israel yang mengutip Ben-Gvir dari grup WhatsApp pemerintah penjajah Israel.
Ben-Gvir juga membuat pernyataan di X dan menyatakan pembebasan Abu Salmiya adalah kelalaian keamanan.
“Telah tiba saatnya untuk Perdana Menteri penjajah Israel untuk menghentikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan kepala Shin Bet dari menjalankan kebijakan independen yang bertentangan dengan posisi kabinet dan pemerintah,” katanya.
Di pihak lain, pagi tadi, puluhan warga Palestina berbondong-bondong ke RS Al Aqsa, tempat beberapa tahanan tiba setelah mereka dibebaskan dari penjajah Israel.
Beberapa orang menanyakan nasib kerabat mereka yang hilang yang masih berada di penjara penjajah Israel.
Benny Gantz, yang merupakan mantan anggota kabinet perang penjajah Israel juga mengutuk pembebasan Direktur RS Al Shifa dari tahanan.
Dia menyerukan pemecatan untuk siapa saja yang membuat keputusan itu.
Benjamin Netanyahu juga dilaporkan telah memerintahkan penyelidikan segera atas pembebasan tahanan Palestina dari Jalur Gaza, termasuk dengan Direktur RS Al Shifa.
Kantor Netanyahu mengatakan pembebasan tersebut, yang memicu kecaman dari berbagai tokoh politik penjajah Israel, terjadi setelah diskusi yang dilakukan oleh Mahkamah Agung mengenai petisi yang diajukan terhadap penahanan mereka di kamp Sade Teman di Negev,
Namun, tidak jelas yang mengajukan petisi. (*/Mey)