Internasional, gemasulawesi – Lembaga pemikir pertahanan yang berbasis di Amerika Serikat, Institut Studi Perang atau ISW dan Proyek Ancaman Kritis atau CTP, mengatakan pejuang Palestina telah meluncurkan sedikitnya 24 serangan terhadap pasukan penjajah Israel.
Diketahui jika pasukan penjajah Israel mulai maju ke lingkungan Shujaeya di Kota Gaza pada hari Kamis, tanggal 27 Juni 2024.
ISW dan CTP menyampaikan tingkat serangan yang dilakukan oleh pejuang Palestina di Shujaeya sebanding dengan invasi darat penjajah Israel ke Jabalia pada bulan Mei lalu, yang mengakibatkan 33 serangan dilancarkan terhadap pasukan penjajah Israel dalam 24 jam pertama.
“Itu merupakan pertempuran paling berat yang pernah dihadapi pasukan penjajah Israel sejak melakukan invasi darat mereka di Shujaeya, Gaza,” katanya.
Dalam pembaruan harian terbaru mereka mengenai pertempuran di Jalur Gaza, laporan gabungan ISW dan CTP juga mencatat bahwa pejuang Palestina di hari Jumat, tanggal 28 Juni 2024, melakukan serangan dengan granat berpeluncur roket terhadap pasukan penjajah Israel.
“Serangan itu juga dilakukan terhadap pos tempur yang berada di sebelah selatan Kota Gaza,” ujarnya.
Di Jalur Gaza selatan, pejuang Palestina terus melakukan pertahanan di Rafah pada hari Jumat, tanggal 28 Juni 2024, dengan Hamas dan Brigade Syuhada Al-Aqsa melancarkan serangan roket serta mortir terhadap pasukan penjajah Israel di kota tersebut.
Selain itu, seorang penembak jitu Hamas menewaskan seorang prajurit di kamar mandi.
Di sisi lain, Belgia, Yordania dan Uni Eropa meluncurkan ‘Seruan Bertindak untuk Anak-Anak Palestina di Tepi Barat dan Gaza’ di hari Jumat, tanggal 28 Juni 2024, di PBB.
Ketiga negara tersebut menyerukan semua negara anggota untuk bergabung dalam inisiatif ini.
Dalam unggahan mereka di media sosial, seruan untuk bertindak tersebut melibatkan 5 poin, yakni menyerukan semua pihak untuk segera mencapai kesepakatan gencata di Jalur Gaza dan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa batas di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Selain itu, penghormatan terhadap hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter di Jalur Gaza dan Tepi Barat, mengakhiri pelanggaran berat terhadap anak-anak Palestina, termasuk pembebasan mereka yang ditahan dan ditawan di Tepi Barat dan Gaza.
Poin yang terakhir adalah para sponsor seruan itu juga berjanji untuk mendukung peningkatan tangggapan PBB untuk memenuhi kebutuhan anak-anak Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat. (*/Mey)