Eks Kasatpol PP Makassar Dituntut Hukuman Mati

Penembakan (ilustrasi Gambar)

Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Eks Kasatpol PP Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, empat terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap petugas Dinas Perhubungan Makasssar, Najamudi Sewang, dituntut hukuman mati oleh jaksa di pengadilan Negeri Makassar. Jaksa yakin kalau pelaku bersalah.

Hal itu diungkapkan Jaksa dari Kejaksaan Negeri Makassar, Asrini Maya As’ad, saat sidang perdana di Pengadilan Negeri Makassar, Rabu 31 Agustus 2022.

“Saya menyatakan bahwa keempat terdakwa dalam kasus ini secara hukum sah dan tidak dapat disangkal, telah bersalah atas kejahatan pembunuhan secara berencana,” ucap Asrini As’ad.

Empat terdakwa Iqbal Asnan diduga merencanakan pembunuhan dan eks Kasatpol PP Makassar bersama Sulaiman, Asri dan Chaerul Akmal diduga melakukan pembunuhan berencana dan sengaja terhadap Sewang.

Terdakwa terutama dituduh melanggar 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau setidaknya hukuman seumur hidup, Juncto 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Sebagai tuduhan tambahan, terdakwa kemudian dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena melanggar Pasal 338 KUHP untuk pembunuhan.

Sidang pertama dipimpin oleh Hakim Pengadilan Negeri Makassar Johnicol Sine. Selama persidangan, Asnan menggunakan kursi roda dan tiga terdakwa lainnya tampak dalam keadaan sehat.

Setelah JPU membacakan dakwaan, ketiga kuasa hukum Asnan, Akmal dan Asri langsung mengajukan banding. Namun, Sulaiman meminta agar proses dilanjutkan langsung ke kasus pokok perkara.

Minggu depan akan ada sidang lanjutan dengan agenda wawancara saksi. Sidang dijadwalkan berlangsung secara virtual karena salah satu terdakwa, Iqbal Asnan, dalam kondisi buruk karena menggunakan kursi roda pada sidang pertama.

Sebelumnya, pada 3 April 2022, tim Polrestabes Makassar mengagendakan reka ulang kasus penembakan di Sewang dengan dua oknum polisi sebagai eksekutor di Jalan Danau Tanjung Bunga.

Baca: Kemendagri Beri Penghargaan Penurunan Stunting Parigi Moutong

Eksekutor dijanjikan Rp 200 juta dan hanya menerima Rp 90 juta sebagai pembayaran awal setelah eksekusi. Kasus pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh hubungan asmara antara pelaku dan korban dengan seorang wanita berinisial R yang juga pegawai Dinas Perhubungan Makassar.

Diduga pelaku cemburu membabi buta dan tega merencanakan pembunuhan korban dengan melibatkan oknum polisi. (*/Ikh)

Baca: Target Penyusunan RPD Pemda Parigi Moutong Selesai Desember

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

Bagikan: