Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

Truk pengangkut bijih tambang tampak beroperasi di kawasan pertambangan Grasberg milik PT Freeport, Mimika, Papua. Source: (Foto/ANTARA/Zahra)

Daerah, gemasulawesi - PT Freeport Indonesia (PTFI) memutuskan menghentikan sementara kegiatan operasionalnya di tambang.

Langkah ini diambil untuk memusatkan perhatian pada upaya penyelamatan tujuh pekerja yang terjebak akibat longsor.

Peristiwa tersebut terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Katri Krisnati, VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, mengatakan, “Seluruh aktivitas tambang bawah tanah kami hentikan sementara agar semua sumber daya difokuskan pada upaya evakuasi tujuh pekerja kontraktor.”

Baca Juga:
Nadiem Makarim Bantah Terlibat Kasus Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek

Ia menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya belum berhasil melakukan kontak dengan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah tersebut.

Karena itu, Tim Tanggap Darurat PT Freeport Indonesia terus berusaha membuka jalur menuju lokasi terdampak meski terhambat pergeseran material.

Hingga saat ini, para pekerja belum bisa dihubungi akibat aliran material basah yang terjadi di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025.

Mengacu pada laporan sebelumnya, Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman, yang dihubungi ANTARA dari Timika pada Rabu menyampaikan informasi terkini.

Baca Juga:
Enam Prioritas Pembangunan DIY 2026 Fokus Percepatan Ekonomi dan Peningkatan SDM

Ia menyebutkan bahwa hingga Selasa (9/9) malam, proses evakuasi terhadap tujuh pekerja perusahaan kontraktor tersebut belum berhasil dilakukan.

Kapolsek menegaskan upaya penyelamatan masih terus dijalankan oleh tim yang bertugas di lokasi tambang.

Di area tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia yang terletak di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, tersedia sejumlah fasilitas khusus bagi pekerja.

Fasilitas ini berupa ruang perlindungan atau chamber yang disediakan untuk keselamatan pekerja.

Baca Juga:
Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Ruang tersebut digunakan apabila terjadi kondisi berbahaya di dalam tambang.

Chamber adalah fasilitas darurat di tambang bawah tanah yang dilengkapi dengan pasokan udara bersih, logistik, serta sarana komunikasi, guna memastikan keselamatan pekerja saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran, runtuhan, atau paparan gas beracun.

“Berdasarkan laporan yang kami terima, kondisi para pekerja yang terjebak masih aman. Yang menjadi perhatian utama adalah persediaan oksigen di dalam chamber, semoga terdapat cadangannya,” ujar Firman.

Firman menambahkan, menurut tangkapan layar yang beredar di media sosial, jumlah material basah yang masuk ke terowongan tambang bawah tanah Freeport sangat besar.

Baca Juga:
Mantan Wali Kota Cirebon Ditetapkan Tersangka Korupsi Proyek Gedung Setda

Hal ini menyebabkan proses pengeluaran material memakan waktu cukup lama.

“Materialnya sangat banyak, jika melihat video yang beredar di TikTok, lumpur tersebut tampak seperti banjir bandang,” tuturnya. (*/Zahra)

Bagikan: