Daerah, gemasulawesi - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mengadakan evaluasi menyeluruh bersama pihak penyedia makanan.
Langkah ini dilakukan menyusul temuan ulat, telur lalat, dan jangkrik pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah beberapa waktu lalu.
Evaluasi bertujuan memastikan kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
Pemerintah daerah menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas dan keamanan makanan yang disajikan untuk siswa.
Baca Juga:
Polda Bali Hentikan Penyelidikan Kasus Royalti Mie Gacoan, Diselesaikan Lewat Keadilan Restoratif
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul, Hermawan Setiaji, menyampaikan hal ini di Bantul pada Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa Pemkab Bantul tidak memiliki wewenang langsung untuk memberikan teguran kepada penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Menurutnya, penanganan masalah tersebut berada di luar ranah kewenangan pemerintah kabupaten.
“Kami tidak memiliki kewenangan untuk menegur karena mereka memiliki struktur hirarki sendiri. Namun, Pemkab Bantul telah mengadakan rembugan untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Baca Juga:
Perluasan Penempatan PMI ke Jepang Fokus pada Sektor Perawatan Lansia dan Keperawatan
Ia menjelaskan bahwa selain itu, pihaknya bersama sejumlah pemangku kepentingan mengadakan diskusi dan melakukan konfirmasi terkait insiden dalam program MBG.
Langkah ini juga mencakup komunikasi langsung dengan penyedia makanan bergizi.
Tujuannya agar penyedia berkomitmen mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
“Jadi, kami melakukan evaluasi bersama dan membangun komitmen agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” ujarnya.
Baca Juga:
Pemerintah Bangun 2.200 Rumah di Papua Pegunungan, Wujud Komitmen Negara Hadir untuk Rakyat
Ia menambahkan, terkait insiden tersebut, pemerintah daerah juga telah berkoordinasi dengan perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) di Bantul.
“Hasil komunikasi terakhir menunjukkan kesepakatan untuk membentuk Satgas percepatan program MBG, yang melibatkan pihak BGN, agar tim ini dapat memberikan respons cepat terhadap permasalahan maupun kendala dalam pelaksanaan MBG di Bantul,” jelasnya.
Sebelumnya, sebuah video tersebar di aplikasi pesan WhatsApp yang menunjukkan adanya ulat, telur lalat, serta jangkrik pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Temuan tersebut terjadi di hadapan para siswa SMP Negeri 2 Sewon, Bantul.
Baca Juga:
Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing
Video ini memicu perhatian publik terkait kualitas dan keamanan makanan yang disajikan dalam program MBG.
Kepala SMP Negeri 2 Sewon, Susi Daryanti, mengonfirmasi kebenaran beberapa video yang beredar.
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah melaporkan kejadian itu kepada pengelola program Makan Bergizi Gratis terkait. (ANTARA)