Pemkot Jakarta Timur Perkuat Kolaborasi Cegah Stunting melalui Edukasi Gizi dan Peningkatan Konsumsi Ikan Anak

Pemerintah Kota Jakarta Timur menggelar kampanye gemar makan ikan. Source: (Foto/ANTARA/Zahra)

Daerah, gemasulawesi - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) menggalakkan kolaborasi antarinstansi, termasuk puskesmas, PKK, dan posyandu, untuk memantau status gizi anak sebagai upaya pencegahan stunting.

“Aspek pencegahan stunting kami lakukan dengan puskesmas untuk mengecek gizi anak, terutama di tingkat sekolah dasar,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fauzi di Jakarta Timur, Rabu.

Fauzi menekankan pentingnya peran lintas sektor agar program pencegahan stunting berjalan efektif. Puskesmas fokus memonitor kesehatan dan gizi anak, sementara PKK aktif memberikan edukasi pola makan sehat kepada keluarga.

Selain pemantauan gizi, Pemkot Jaktim juga mendorong gerakan makan ikan (Gemarikan) serta penyediaan makanan bergizi seimbang di sekolah, agar anak-anak terbiasa mengonsumsi makanan sehat sejak dini.

Baca Juga:
DPR Setujui Pembayaran Awal Biaya Haji 2026 untuk Pastikan Layanan Jamaah di Armuzna

“Misalnya, kami menyediakan daging ikan dalam bentuk olahan dan kemasan yang praktis, karena biasanya masyarakat lebih menyukai yang seperti itu. Semoga ini menjadi salah satu upaya. Selain itu, di lingkungan juga ada ibu-ibu dari PKK yang bekerja sama dengan Posyandu,” jelas Fauzi.

Posyandu dan PKK dapat berinovasi dalam menyajikan makanan sehat yang lebih menarik untuk balita.

Contohnya, mereka bisa membuat minuman olahan dari buah atau sayur, seperti smoothies.

Selain itu, berbagai olahan sehat lainnya juga bisa dijadikan alternatif yang disukai anak-anak.

Baca Juga:
KPAI Dorong Pemblokiran Roblox Jika Terbukti Langgar Perlindungan Anak Sesuai UU ITE 2024

“Tantangannya adalah bagaimana membuat makanan sehat menarik agar bisa bersaing dengan makanan cepat saji, yang jelas manfaatnya jauh lebih rendah dibandingkan bahan alami,” ujar Fauzi.

Pemkot Jaktim juga mendorong orang tua untuk menyajikan variasi olahan ikan, agar anak-anak terbiasa mengonsumsi sumber protein ini sejak usia dini.

Sementara itu, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Jakarta Timur menargetkan konsumsi ikan mencapai 48,91 kilogram per orang sepanjang 2025.

Pada 2024, konsumsi ikan di Jakarta tercatat 48,92 kg per orang, sedikit melampaui target 48,65 kg per orang.

Baca Juga:
Mantan Wali Kota Semarang dan Suami Dijatuhi Hukuman Korupsi

Untuk wilayah Jakarta Timur, target konsumsi ikan tahun 2024 ditetapkan 47 kg per orang, namun realisasinya mencapai 48,19 kg per orang.

Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto, berharap target konsumsi ikan tahun ini tercapai untuk mendukung kesehatan dan pemenuhan gizi anak di wilayah tersebut.

Berdasarkan data ANTARA, hingga Februari 2025, tercatat 812 kasus stunting di Jaktim, terdiri dari 268 anak dengan stunting sangat pendek dan 544 anak berstatus pendek.

Tiga kecamatan dengan jumlah kasus stunting tertinggi di Jakarta Timur adalah Cakung sebanyak 147 anak, Kramat Jati 102 anak, dan Matraman 100 anak.

Baca Juga:
Perbaikan SPAM Palukahan Taban 3 di Padang Segera Direalisasikan Setelah Dukungan Kementerian PU dan DPR RI

Sementara itu, kasus stunting tercatat di Cipayung 95 anak, Ciracas 82 anak, Duren Sawit dan Jatinegara masing-masing 69 anak, Pulogadung 57 anak, Pasar Rebo 53 anak, dan Makasar 38 anak. (*/Zahra)

Bagikan: