Innalillahi! Wanita Asal Medan Ini Meninggal Dunia Usai Jalani Prosedur Sedot Lemak di Depok, Polisi Lakukan Penyelidikan

Usai jalani sedot lemak, wanita asal Medan ini dikabarkan meninggal dunia. Polisi segera cek TKP. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Nasional, gemasulawesi - Kejadian tragis mengguncang Beji, Kota Depok, di mana seorang wanita berinisial ENS (30) dari Medan dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani prosedur sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty & Skincare. 

Kabar tentang kematian wanita asal Medan ini dengan cepat menyebar dan menjadi sorotan utama di media sosial, menimbulkan kepanikan dan spekulasi di masyarakat.

Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah mendatangi lokasi klinik untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai kematian wanita asal Medan tersebut. 

"Kami telah melakukan kunjungan ke klinik pada hari Jumat kemarin. Saat ini, kami masih mengumpulkan keterangan dan informasi awal dari berbagai pihak untuk memahami secara jelas kronologi kejadian ini," ujar Arya Perdana pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Baca Juga:
Heboh Penangkapan Anggota DPR RI Ujang Iskandar dalam Kasus Korupsi Dana BUMD Agrotama Mandiri di Kotawaringin Barat, Ini Temuan Kejagung

Arya menjelaskan bahwa berita mengenai kematian ENS pertama kali diketahui melalui media sosial. 

"Informasi mengenai kematian ini kami peroleh dari media sosial. Kami kemudian melanjutkan dengan mencari informasi tambahan dari keluarga korban dan pihak terkait untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang sebenarnya terjadi," katanya.

Menurut informasi awal, ENS menjalani prosedur sedot lemak di klinik WSJ Beauty & Skincare yang terletak di Beji, Depok, pada beberapa hari lalu. 

Setelah prosedur tersebut, ENS dilaporkan mengalami komplikasi serius yang berujung pada kematiannya. 

Baca Juga:
Menjelajahi Keindahan dan Misteri Bukit Kilise di Papua Pegunungan, Destinasi Hiking Eksotis yang Wajib Dikunjungi

Pihak kepolisian belum mendapatkan konfirmasi langsung dari manajemen klinik, dan komunikasi dengan pihak pengelola klinik masih dalam upaya.

Sejauh ini, pihak kepolisian belum berhasil menjalin komunikasi dengan manajemen klinik kecantikan tersebut. 

"Kami belum dapat bertemu dengan pihak manajemen klinik. Fokus kami saat ini adalah mengumpulkan informasi dari keluarga korban, serta memeriksa dokumen dan catatan medis yang relevan untuk memahami lebih lanjut mengenai prosedur yang dijalani korban," ungkap Arya.

Penyelidikan kasus ini masih berada dalam tahap awal. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menggali semua fakta yang ada untuk menentukan penyebab pasti kematian ENS.

Baca Juga:
Khususnya Masa Kampanye Daerah, Anggota Bawaslu Sulsel Sebut Peran Media Dapat Menjadi Dinamisator pada Setiap Tahapan

Penyelidikan ini diharapkan dilakukan dengan penuh transparansi dan keadilan. 

Publik menantikan hasil dari proses ini untuk mendapatkan kejelasan mengenai insiden yang menimpa wanita tersebut, serta memastikan bahwa langkah-langkah perbaikan diambil untuk meningkatkan standar keselamatan dalam prosedur medis di klinik kecantikan. 

Kasus ini juga diharapkan dapat memberikan pelajaran penting tentang pentingnya prosedur medis yang aman dan sesuai dengan standar yang berlaku. (*/Shofia)

Bagikan: