Tinggi Kolom Abu Vulkanik Capai 3.000 Meter, Status Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara Naik ke Level Awas, BNPB:  11.614 Warga Mengungsi

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara sebebkan 11.614 warga harus mengungsi. Source: Foto/Twitter @PVMBG_

Sulut, gemasulawesi - Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) menyebabkan sekitar 11.614 penduduk harus diungsikan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan bahwa tingkat aktivitas Gunung Ruang kini dinaikkan menjadi level awas.

"Tingkat aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, ditingkatkan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas)," jelas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),  di postingan Instagram @pvmbg_.

Kepala Pusdatin BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa dari aplikasi inaRISK, teridentifikasi sekitar 1.585 jiwa berada dalam radius 2,5 km yang harus segera keluar dari daerah di sekitar Gunung Ruang tersebut.

Baca Juga:
Viral Kisah Pilu Seorang Ibu Pedagang Tempe di Tapanuli Selatan, Tertipu Rp250 Juta Usai Sang Anak Dijanjikan Masuk Polisi

Selain itu, dengan memperhitungkan risiko sedang dan rendah dalam radius 6 km ditambah buffer 1 km, totalnya ada 11.614 penduduk yang harus mengungsi sementara waktu akibat erupsi Gunung Ruang.

Dalam konferensi pers di YouTube BNPB Indonesia, Abdul Muhari menyampaikan bahwa pihaknya sedang berupaya menyediakan logistik makanan dan tenda untuk mendukung kegiatan evakuasi.

"Hitungan sementara kami di BNPB adalah untuk melengkapi kebutuhan logistik dasar seperti makanan, tenda, dan perlengkapan lainnya untuk pengungsi," ucapnya.

Evakuasi juga direncanakan akan dilakukan melalui jalur laut.

Baca Juga:
Hampir 2 Ratus Orang Terluka, PBB Laporkan Lebih dari 100 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara, Darat dan Laut Terbaru di Gaza

Abdul menambahkan bahwa rencana evakuasi melibatkan pertimbangan untuk mengungsikan penduduk ke sebelah timur Tagulandang, pulau-pulau sekitarnya, atau bahkan ke pulau utama di Kota Manado.

Hal ini masih tergantung pada efektivitas proses evakuasi, yang akan menggunakan jalur laut.

Seiring dengan peningkatan aktivitas Gunung Ruang, yang berada di Sulawesi Utara, terjadi serangkaian letusan yang telah mengakibatkan pelepasan lava dan kolom asap setinggi lebih dari satu kilometer pada Rabu (16/4) dini hari.

Meskipun tidak ada laporan korban jiwa atau cedera, lebih dari 800 orang telah dievakuasi dari dua desa di Pulau Ruang ke pulau terdekat, Tagulandang.

Baca Juga:
Momen Libur Idul Fitri, Dinas Pariwisata DIY Sebut Tingkat Kunjungan Wisatawan Berbanding Lurus dengan Pertumbuhan Ekonomi

PVMBG melaporkan bahwa letusan pertama terjadi pada pukul 21.45 WITA pada Selasa, diikuti oleh letusan kedua pada Rabu dini hari.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa letusan pertama mendorong kolom abu hingga dua kilometer ke langit, sedangkan letusan kedua mencapai 2,5 kilometer.

Hal ini menunjukkan peningkatan aktivitas gunung Ruang setelah adanya dua gempa bumi dalam beberapa minggu terakhir.

Sebelum terjadinya letusan, PVMBG telah meningkatkan tingkat kewaspadaan gunung berapi dari level dua menjadi tiga, yang merupakan tingkat tertinggi kedua.

Baca Juga:
Untuk Mempercepat Penyaluran Logistik, Mensos Nyatakan Akan Membangun Lebih Banyak Lumbung Sosial di Wilayah Rawan Bencana

Zona eksklusif sepanjang empat kilometer di sekitar kawah juga ditetapkan untuk menghindari bahaya bagi masyarakat.

Erupsi terbaru pada Rabu malam mencapai tinggi kolom abu vulkanik mencapai 3.000 meter dan teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah selatan.

PVMBG meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga jarak aman dari kawah aktif gunung Ruang.

Dalam hal ini, masyarakat di sekitar Gunung Ruang diimbau untuk tidak berada dalam radius 6 km dan warga di Pulau Tagulandang diminta untuk segera mengungsi ke tempat aman di luar radius tersebut.

Baca Juga:
Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nonaktifkan Kasatpel Perhubungan Sudinhub Jakarta Timur, Penyebab Dinonaktifkan Terungkap

Erupsi ini juga berpotensi menimbulkan tsunami akibat runtuhan tubuh gunung ke laut, sehingga perlu kewaspadaan khusus bagi masyarakat yang tinggal di dekat pantai.

Seluruh upaya ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan dampak lebih lanjut dari aktivitas vulkanik yang terus meningkat di Gunung Ruang, yang secara administratif berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) terus memantau situasi secara visual dan instrumental untuk memastikan keselamatan masyarakat sekitar. (*/Shofia)

Bagikan: