Bogor, gemasulawesi – Laporan menyebutkan terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, termasuk telur ayam yang kini harganya dilaporkan menembus Rp 31.000,00 per kilogramnya, menjelang bulan Ramadhan yang akan tiba sebentar lagi.
Harga telur ayam di Pasar Cileungsi tersebut mengalami kenaikan dari harga yang sebelumnya berkisar Rp 28.000,00-Rp 29.000,00 per kilogram.
Salah satu pedagang telur ayam di Pasar Cileungsi, Risman, mengatakan jika kenaikan harga untuk komoditas telur ayam terjadi sejak 3 hari yang lalu.
“Meskipun pasokan telur hingga kini masih mencukupi, namun, banyak pedagang yang mengeluhkan penurunan omzet yang terjadi,” ujarnya.
Menurut Risman, penurunan omzet tersebut terjadi karena berkurangnya jumlah pembeli akibat harga yang melonjak naik.
“Langganan kami yang biasanya membeli, sekarang jadi tidak membeli lagi,” katanya.
Baca Juga:
Peningkatan Aktivitas Vulkanik, Gunung Ile Lewotolok Dilaporkan Alami Erupsi 19 Kali Hari Ini
Risman menambahkan jika selain momen menjelang bulan Ramadhan, salah satu faktor penyebab naiknya harga telur di pasaran adalah kenaikan harga pakan ayam.
Risman mengungkapkan jika para pedagang mengharapkan pemerintah dapat segera mengambil langkah sesegera mungkin untuk menstabilkan harga telur dan juga sejumlah bahan pangan lainnya yang juga mengalami kenaikan harga.
“Ini dapat membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dan semoga seperti stabilisasi sembako seperti sebelumnya,” ucapnya.
Baca Juga:
Lakukan Inspeksi Mendadak, Satgas Pangan Kota Probolinggo Sebut Harga Beras Telah Alami Penurunan
Sebelumnya, pada pekan lalu, dilaporkan jika harga telur juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan di Kabupaten Tangerang, yang mencapai Rp 30.000,00 per kilogram.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Gudang, Sukandi, mengungkapkan jika harga pakan yang mahal diduga menjadi salah satu faktor penyebab naiknya harga telur ayam.
Selain telur ayam, harga telur puyuh juga mengalami lonjakan harga yang menjadi Rp 35.000,00 per kilogramnya.
“Saya mendapatkan informasi dari peternakan ayam jika harga pakan ternak sekarang terlalu tinggi,” ungkapnya.
Sukandi menambahkan jika para peternak terpaksa menaikkan harga telur dikarenakan harga pakan ayam yang mahal.
“Omzet para pedagang menurun karena banyak yang sengaja mengurangi pembelian,” akunya. (*/Mey)