Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Cabai di Sulawesi Tengah surplus di tahun 2022 . Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah, Nelson Metubun beberapa waktu lalu.
Dari total produksi 19.383 ton, komoditas cabai di Sulawesi Tengah surplus sebesar 12.631 ton. Terjadinya surplus tersebut sebab produksi petani juga meningkat.
“Kami mengapresiasi petani yang sudah produktif, sampai produksi mereka cukup tinggi,” jelasnya.
Baca : Dinilai Mampu Kendalikan Inflasi, Gubernur Apresiasi Dinas Pangan Sulawesi Tengah
Ia menerangkan, cabai rawit masih menjadi kebutuhan utama di rumah tangga di provinsi Sulawesi Tengara sebab merupakan salah satu bumbu dapur dengan tingkat kebutuhan sebanyak 6.753 ton.
Karenanya, dengan jumlah produksi yang melimpah, sehingga kebutuhan pangan Sulawesi Tengah masih bergantung pada produksi petani lokal, serta ia memohon petani di daerah lebih meningkatkan produksi juga produktif.
“Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian penunjang perekonomian daerah, terlebih lagi kebutuhan masyarakat masih tetap mengandalkan petani lokal, tentu ini memberikan dampak positif pada petani,” ungkap Nelson.
Baca : Puluhan UMKM Ikuti Festival Media Digital Sulawesi Tengah
Ia meminta masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan agar menanam tanama produktif tidak terkecuali cabai sebagai bagian dari urban farming pertanian perkotaan.
Melanjutkan yang mana, tanaman ini memberikan manfaat pada upaya pemerintah dalam percepatan pengendalian inflasi daerah, sebagaimana ajakan terhadap masyarakat oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura.
Sebab cabai, salah satu komoditas yang gampang dibudidayakan, serta tidak memerluukan lahan luas khusus segmen konsumsi rumah tangga.
Baca : Realisasi Investasi Sulawesi Tengah Kuartal II Capai Rp 71 Triliun
“Menanam cabai dapat menggunakan wadah polybag, atau wadah lain yang dibuat. Di era sekarang kita telah harus kreatif, khususnya dalam bercocok tanam,” ungkap Nelson.
Tambahnya, selain cabai rawit, produksi cabai besar turut mengalami surplus 3.000 ton dari jumlah produksi sebesar 5.190 ton dengan jumlah kebutuhan konsumsi masyarakat sebesar 2.189 ton.
Namun begitu, dibandingkan produksi cabai rawit tahun 2021 kemarin sebesar 21.757 ton, malah tahun lalu produksi petani mengalami pengurangan.
“Jika melihat dari rata-rata kebutuhan konsumsi masyarakat, tentunya sering terpenuhi,” tutup Nelson. (*/NRL)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News