KPU Kota Makassar Buka Rekrutmen Badan Adhoc

<p>Ket Foto: KPU Makassar Pendaftaran Badan Adhoc (Foto/Facebook KPU Kota Makassar)</p>
Ket Foto: KPU Makassar Pendaftaran Badan Adhoc (Foto/Facebook KPU Kota Makassar)

Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Komisi Pemilihan Umum atau KPU kota Makassar menggelar sosialisasi rekrutmen penyelenggara badan Adhoc dan pengenalan penggunaan aplikasi SIAKBA Pemilu Tahun 2024, Jumat 18 November 2022.

Kegiatan ini bertempat di kantor KPU Kota Makassar untuk rekrutmen seluruh warga Makassar yang berminat untuk menjadi penyelenggara badan adhoc.

Menjelang perekrutan badan Adhoc yang bakal dimulai pada tanggal 20 November 2022.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin kontak untuk mendaftarkan badan Adhoc Pemilu 2024.

Baca: KPU Parigi Moutong Verifikasi Faktual 8 Parpol Peserta Pemilu

Selain memberikan surat pernyataan pendaftaran dengan aplikasi SIAKBA untuk seluruh warga Kota Makassar yang ingin mendaftar sebagai badan Adhoc.

Endang Sari, anggota KPU Kota Makassar untuk bidang Sosdiklih, Parmas, dan SDM, menjelaskan keberadaan penyelenggara badan Adhoc sangat penting karena merupakan etalase kerja KPU.

Badan Adhoc melayani langsung pemilih dari TPS, kecamatan, dan kelurahan.

Baca: KPU Parigi Moutong Verifikasi Faktual 8 Parpol Peserta Pemilu

Endang juga mengungkapkan, total jumlah panitia ad hoc KPU Makassar yang dibutuhkan, yakni Panitia Pemilihan Daerah (PPK) di 15 kecamatan berjumlah 75 orang dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 153 kecamatan berjumlah 459 orang, dan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dengan perkiraan 4.174. Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 29.218 orang.

Waktu kerja PPK dan PPS adalah 15 bulan untuk pemilu dan 9 bulan untuk pemilu, sedangkan waktu kerja KPPS adalah 1 bulan untuk pemilu dan 1 bulan untuk Pemilihan.

Kegiatan ini juga menjelaskan persyaratan bagi PPK, PPS dan KPPS antara lain Warga Negara Indonesia, berusia minimal 17 tahun, setia pada Pancasila sebagai dasar UU NKRI Tahun 1945, negara kesatuan republik Indonesia, bertempat tinggal di Wilayah Kerja PPK, PPS dan KPPS.

Baca: Keputusan Rapat Konsinyasi DPR dan KPU Sepakat Kampanye 75 Hari

Tidak menjadi anggota partai, berintegritas, berkepribadian kuat, jujur dan adil, mampu secara jasmani dan rohani, tidak menyalahgunakan narkoba, berijazah SMA atau sederajat dan tidak pernah dihukum penjara di dasar putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap karena telah melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih.

Selain persyaratan dan besaran yang dipersyaratkan, besaran honorarium yang diberikan badan Adhoc, untuk Ketua PPK, harus menerima sebesar Rp 2.500.000 untuk pemilu dan pemilihan, anggota PPK Rp1.850.000 untuk pemilu dan pemilihan, sekretaris anggota PPK Rp1.300.000 untuk pemilu dan pemilihan.

Ketua PPS Rp 1.500.000 untuk pemilu dan pemilihan, Anggota PPS Rp 1.300.000 untuk pemilu dan pemilihan, Sekretaris PPS Rp1.150.000 untuk pemilu dan pemilihan.

Baca: KPU Parigi Moutong Lakukan Perbaikan DPT Berkelanjutan

Anggota sekretaris PPS Rp 1.050.000 untuk pemilu dan pemilihan, Ketua KPPS Rp 1.200.000 untuk pemilu dan pemilihan, anggota KPPS Rp 1.100.000 untuk pemilu dan pemilihan. (*/Ikh)

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Diskominfo-SP Sulawesi Selatan Luncurkan Portal Satu Data

Diskominfo-SP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) luncurkan Portal Satu Data Sulawesi Selatan tahun 2022 di Gammara Hotele

Ekspor Udang Indonesia ke Amerika Mencapai USD 1,106 Miliar

Ekspor udang Indonesia ke pasar Amerika Serikat sejak Januari hingga September 2022 mencapai USD 1,106 miliar, dengan volume ekspor sebanyak

UMKM Diminta Dapat Bantu Atasi Pengangguran di Sulteng

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diminta ikut terlibat atasi pengangguran dan kemiskinan, Sulawesi Tengah (Sulteng)

APDESI Majene Berikan Bantuan Logistik Korban Banjir

Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, berikan bantuan untuk warga korban banjir di Desa

BPBD Sulbar Imbau Warga Tetap Waspada Potensi Banjir

menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya terhadap potensi banjir akibat cuaca ekstrem melanda wilayah Sulbar.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;