Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Petani kakao di Kawasan Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, inginkan agar harga kakao segera membaik sseiring dengan pemulihan ekonomi nasional.
Suardi petani kakao juga sekaligus Pembina petani mengatakan, mereka berharap harga kakao kembali membaik di kisaran Rp 35.000 per kilogram biji, tidak lebih rendah dari harga minyak sawit di lapangan.
Dia mengatakan dilema yang dihadapi petani sejak tahun lalu adalah tetap menjadi produsen kakao dengan harga yang tidak seimbang dengan biaya produksi. Atau beralih ke petani sawit yang harga produksinya lebih menjanjikan.
Menurut dia, rata-rata harga kakao kering setelah proses fermentasi di lapangan di bawah Rp 35.000 per kilogram. Sementara harga kakao basah tanpa proses pengeringan dan fermentasi yang rata-rata dibeli perusahaan cokelat PT Mars di wilayah Luwu Timur dan Luwu Utara dengan harga Rp 12.500 per kilogram.
Ia menjelaskan, bila dibandingkan menjual basah dan kering, petani sebenarnya lebih untung bila menjual kakao setelah panen karena menghemat tenaga dan waktu dalam mengeringkan biji kakao.
Menurut Suardi, kualitas produksi menentukan harga di lapangan, karena itu ia mengajak petani untuk meningkatkan kualitas tanpa mengabaikan kuantitas juga.
“Salah satunya adalah perawatan tanaman yang tepat, pemupukan berimbang dan pengembangan tanaman kakao ke depan,” jelasnya.
Baca: Coba Pelajari Resep Cake Kelapa Srikaya Terbaik
Oleh karena itu, lanjut Suardi, pengembangan bibit tanaman unggul merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan petani kakao. Ia mengatakan, pihak pengembang benih kakao mengajarkan petani teknik sambung samping dan sambung pucuk, setelah sebelumnya belajar di CDC Tarengge dengan dukungan dari PT Mars.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu Timur, Amrullah, mengatakan pihaknya rutin memberikan pelatihan agribisnis kepada petani, baik kakao maupun kelapa sawit.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi sektor pertanian ke depan dan akan terus dilakukan untuk meningkatkan SDM penyuluh pertanian dan petani,” ujarnya. (*/Ikh)
Baca: Operasi Pencarian Korban Banjir di Desa Torue Ditutup
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News