Parigi moutong, gemasulawesi – Bukan hanya isu berkaitan fee sepuluh persen, Wakil Bupati Parigi moutong, Abdul Sahid juga diduga meminta setoran dari tambang ilegal.
Tidak sampai disitu, Wabup Parigi moutong juga disebut sebut memiliki tiga blok yang menjadi miliknya dan saat ini dikelola oleh salah satu orang kepercayaannya.
Berdasarkan penelusuran media ini, informasi berkaitan dengan permintaan sejumlah dana tersebut bocor dari salah seorang pelaku tambang ilegal yang ada di Kabupaten Parigi moutong.
Menurut keterangan dari sumber tertutup gemasulawesi, Wabup Parigi moutong melalui orang kepercayaannya meminta setoran 20 juta rupiah per dua minggu.
“Nama Bupati juga turut disebut katanya sih itu akan dibagi dua, dan kami tahu itu tidak benar. Wabup ini sangat berani membawa bawa nama Bupati. Tidak mungkin seorang bupati meminta 10 juta rupiah dan untuk apa?” terang sumber yang meminta namanya tidak dikorankan sambil tertawa kecil.
Sebaliknya kata dia, Bupati Parigi moutong, Erwin Burase berkomitmen untuk membantu petani yang ada di wilayah Parigi moutong dengan program percetakan sawah baru.
Tentu kata dia menjadi aneh jika disisi lain Bupati meminta-minta setoran tambang ilegal lebih tidak masuk akal lagi dengan nilai nominal sejumlah itu.
“Tidak masuk akal itu, saya saja yang hanya orang kecil tau itu tidak benar,” tuturnya.
Baca Juga:
Bukan Hanya Paket Konstruksi, Tender Jasa Konsultan Juga Disinyalir Terjadi Persekongkolan Tender
Penelusuran lain media ini, Wabup Parigi moutong, Abdul Sahid juga disebut-sebut sedang berjuang untuk melegalkan sejumlah Lokasi tambang yang ada di Parigi moutong.
Upaya tersebut terlihat dari acara diskusi yang dilaksanakan dengan tema tambang untuk kita? dan dari sejumlah diskusi dimana ia menyebut tidak ada dasar dan kewenangan Pemda untuk menutup tambang ilegal.
Langkah Wabup Parigi moutong, Abdul Sahid kontan mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak yang turut serta dalam diskusi.
Sumber lain media ini yang tidak ingin disebutkan namanya juga menyebutkan jika Wabup Parigi moutong, Abdul Sahid telah memobilisasi sejumlah alat berat pada titik tertentu lokasi pertambangan.
Baca Juga:
KPK Telusuri Dugaan Pemerasan dalam Pengurusan Izin TKA di Kemenaker
“Petani akan tersiksa dengan kepemimpinan model seperti dia, kita berencana akan melakukan audiens dengan Bupati Parigi moutong melaporkan persoalan ini. Biar clear kita petani saat ini merasa sangat terancam mata pencahariannya,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Parigi moutong Abdul Sahid yang coba dikonfirmasi via aplikasi WA, mengatakan saat ini sedang dalam perjalan menuju manado menghadiri suatu kegiatan.
“Mengenai pertanyaan ini, nanti saya tiba dari manado hari rabu kita ketemu, agar bisa saya jelaskan secara detail,” balasnya. (fan)