Dampak Gempa 5,7 SR, Poso Berlakukan Tanggap Darurat 14 Hari

Ilustrasi: Sejumlah warga Desa Tindoli korban gempa magnitudo 6,0 di Kabupaten Poso beraktivitas di posko pengungsian.
Ilustrasi: Sejumlah warga Desa Tindoli korban gempa magnitudo 6,0 di Kabupaten Poso beraktivitas di posko pengungsian. Source: (Foto/ANTARA/Zahra)

Daerah, gemasulawesi - Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengambil langkah cepat menyikapi dampak gempa bumi yang terjadi di wilayahnya.

Sebagai bagian dari penanganan awal bencana, Pemkab menetapkan status tanggap darurat.

Status ini akan berlaku selama 14 hari ke depan dan menjadi bagian dari proses menuju pemulihan kondisi pasca-gempa.

"Penetapan status tanggap darurat ini merupakan langkah cepat untuk menangani situasi setelah gempa bermagnitudo 5,7 yang mengguncang Poso pada Kamis malam (24/7)," ujar Sofyan, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Poso.

Baca Juga:
UNRWA: Kelaparan di Gaza Bukan Bencana Alami, Tapi Akibat Kebijakan yang Disengaja

Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Poso telah secara resmi menetapkan status tanggap darurat melalui sebuah surat keputusan.

Surat Keputusan Bupati Poso dengan Nomor: 100.3.3.2/0540/2025 itu dikeluarkan sebagai dasar hukum penetapan status darurat bencana.

Penetapan tersebut berlaku untuk wilayah Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Selatan yang menjadi daerah terdampak gempa bumi.

Ia menyebutkan bahwa bencana tersebut menimbulkan kerugian secara materiil, tidak hanya merusak berbagai infrastruktur.

Baca Juga:
Meutya Hafid Sebut Transfer Data Pribadi Indonesia ke AS Sah, Denny Siregar: Ga Usah Dibenarkan Sesuatu yang Salah

Lebih jauh, dampaknya juga dirasakan dalam aspek sosial, ekonomi, bahkan memengaruhi kondisi psikologis masyarakat.

Ia mengatakan bahwa dampak sosial akibat gempa cukup dirasakan masyarakat, mulai dari rumah yang rusak hingga tekanan mental yang dialami warga, apalagi gempa susulan masih kerap terjadi meski dengan intensitas kecil.

Sofyan menjelaskan bahwa masa tanggap darurat ditetapkan selama 14 hari, terhitung sejak 25 Juli hingga 7 Agustus 2025, dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, seperti logistik makanan, air bersih, pakaian, hingga penyediaan tempat tinggal sementara.

Sementara itu, tercatat sekitar 2.011 orang yang terdiri dari 609 kepala keluarga masih berada di lokasi pengungsian karena aktivitas gempa belum sepenuhnya mereda.

Baca Juga:
Bersiaplah untuk GPT-5: Model Kecerdasan Buatan Baru OpenAI Berikutnya Siap Dirilis Agustus Ini

Berdasarkan data sementara dari BPBD Poso, tercatat sebanyak 35 rumah penduduk terdampak gempa mengalami kerusakan, yang terdiri dari 21 unit rusak ringan dan 14 lainnya mengalami kerusakan berat.

Kerusakan tersebut terjadi di Desa Tokilo dan Desa Tindoli, Kecamatan Pamona Tenggara. Selain itu, satu bangunan gereja dan sebuah taman kanak-kanak juga dilaporkan mengalami kerusakan.

"Selama masa tanggap darurat, penanganan bencana melibatkan berbagai pihak lintas sektor, termasuk para relawan yang turut ambil bagian," ujar Sofyan.

Ia menambahkan, dalam surat keputusan bupati disebutkan bahwa seluruh pembiayaan selama status tanggap darurat akan ditanggung melalui APBD Kabupaten Poso Tahun 2025, APBD Provinsi Sulawesi Tengah, APBN, serta sumber pendanaan resmi lainnya yang diperbolehkan. (*/Zahra)

...

Artikel Terkait

wave

Disdikbud Parigi Moutong Gelar Workshop ASN, Fokus Penyusunan Angka Kredit, E-Kinerja, dan Kedisiplinan Pegawai

Workshop Disdikbud Parigi Moutong mengedukasi ASN dan guru tentang penyusunan angka kredit, penilaian E-Kinerja, dan penerapan disiplin.

Parigi Moutong Luncurkan SIPADI sebagai Langkah Transformasi Digital Guna Permudah Akses Layanan Publik Berbasis Online

Pemkab Parimo memperkenalkan sistem bernama SIPADI, singkatan dari Sistem Pelayanan Publik Secara Online di Kabupaten Parigi Moutong.

Satbrimob Polda Sulteng Dirikan Dapur Lapangan di Poso sebagai Respons Cepat Polri terhadap Dampak Gempa Bumi

Satbrimob Polda Sulteng mendirikan dapur lapangan demi membantu kebutuhan dasar para pengungsi gempa bumi Poso

Satlantas Polres Bone Bolango Gelar Pelatihan Tanggap Darurat pada Kecelakaan Lalu Lintas

Bersama dengan Jasa Raharja dan Polda Gorontalo, Satlantas Polres Bone Bolango menggelar pelatihan tanggap darurat pada lakalantas.

Satgas Damai Cartenz Evakuasi Korban KKB, Perkuat Pengamanan dan Kejar Pelaku

Satgas Damai Cartenz evakuasi korban sipil KKB di Papua, tegaskan komitmen keadilan, kemanusiaan, dan peningkatan keamanan wilayah.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;