Disdikbud Parimo Tegaskan Larangan Pungutan Biaya Pengambilan Ijazah demi Wujudkan Pendidikan yang Adil dan Transparan

Ket. Foto potret Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Parimo, Sunarti
Ket. Foto potret Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Parimo, Sunarti Source: (Foto/Disdikbud Parimo)

Parigi Moutong, gemasulawesi - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menegaskan larangan tegas terhadap semua satuan pendidikan di wilayah tersebut agar tidak melakukan pungutan biaya dalam bentuk apa pun ketika pengambilan ijazah siswa.

Kebijakan ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Penegasan tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Parimo, Sunarti, pada hari Selasa, 17 Juni 2025.

Ia memberikan peringatan keras kepada seluruh kepala sekolah dan para guru agar tidak membuat kebijakan atau aturan yang bertentangan dengan ketentuan resmi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Juga:
Suplai Air Bersih dari PDAM Makassar Dilaporkan Terganggu di 13 Titik

“Saya ingatkan kepada kepala satuan pendidikan dan para guru agar tidak membuat aturan yang tidak diatur, termasuk mengenakan biaya saat mengambil ijazah,” jelas Sunarti.

Menurutnya, para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan dan dinyatakan lulus, memiliki hak penuh untuk menerima dokumen resmi berupa ijazah.

Dokumen ini merupakan bukti hasil belajar yang sah dan dibutuhkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Oleh karena itu, tidak ada alasan apa pun yang bisa digunakan oleh sekolah untuk menarik biaya ketika siswa atau orang tua mengambil ijazah.

Baca Juga:
Diperingati Setiap Tanggal 10 Muharram, Masyarakat di Sulawesi Selatan Tetap Pertahankan Tradisi Bubur Syura

Sunarti menambahkan bahwa larangan pungutan ini merupakan instruksi dari berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten.

Seluruh kepala sekolah diminta untuk mematuhi aturan tersebut dan tidak mencari-cari alasan yang bisa membebani siswa maupun orang tua murid.

Kebijakan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pendidikan yang adil, setara, dan bebas dari praktik yang menyulitkan masyarakat secara ekonomi.

Ia juga menekankan bahwa pihak sekolah tidak boleh menahan ijazah siswa hanya karena alasan administrasi seperti tunggakan uang komite atau kewajiban lainnya yang belum dibayar.

Baca Juga:
Satgas Damai Cartenz Selidiki Kematian Pegawai Honorer Yahukimo Akibat Serangan Brutal Diduga oleh KKB

Penahanan dokumen penting tersebut dianggap sebagai tindakan yang tidak manusiawi dan bertentangan dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan yang berkeadilan.

“Ijazah adalah hak siswa,” sambung Sunarti.

Langkah tegas ini diambil guna memastikan bahwa hak dasar setiap anak untuk melanjutkan pendidikan tidak terhalang oleh kendala administratif ataupun biaya tambahan yang tidak resmi.

Pemerintah berharap agar seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong mampu menjaga integritas dan tidak mencederai kepercayaan masyarakat dengan melakukan pungutan yang tidak sesuai aturan.

Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen daerah dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan transparan. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Disdikbud Parimo Tegaskan Larangan Menahan Ijazah dan Menarik Biaya dari Siswa

Disdikbud Parimo tegaskan sekolah dilarang tarik biaya atau tahan ijazah siswa. Biaya ijazah ditanggung dana BOS, siswa berhak terima gratis.

Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Sulsel Membekuk Buronan Mantan Kades Siatu Kabupaten Tojo Una-Una atas Kasus Dugaan Korupsi

Buronan yang merupakan mantan Kades Siatu Kabupaten Tojo Una-Una dibekuk oleh Tim Tabur Kejati Sulsel atas kasus dugaan korupsi.

Bupati Parigi Moutong Optimalkan Pelayanan Publik dan Keterbukaan Informasi kepada Masyarakat

Pelayanan publik dan keterbukaan informasi kepada masyarakat dioptimalkan oleh Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase.

Disdikbud Parimo Pastikan 23 Sekolah di Kabupaten Parigi Moutong Masuk Program Revitalisasi Berdasarkan Data Dapodik

Disdikbud Parimo sebut ada 23 sekolah di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yag akan dapat bantuan rehabilitasi bangunan

Program Revitalisasi 2025, Sejumlah Sekolah di Parimo akan Diperbaiki

Sebanyak 23 sekolah di Parimo, dari TK hingga SMP, masuk Program Revitalisasi 2025 berdasarkan data Dapodik untuk perbaikan sarana prasarana.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;