Palu, gemasulawesi – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT Sulawesi Tengah mengingatkan generasi muda untuk jangan tertipu dengan bujuk rayu dari para pelaku teror.
Ketua Bidang Agama FKPT Sulawesi Tengah, Fery eL Shirinja, di Palu pada hari Rabu, tanggal 2 Juli 2025, mengatakan ajak anak-anak muda di desa untuk fokus dalam mengembangkan kearifan lokal.
“Buat sibuk,” ujarnya.
Dia melanjutkan dan pihaknya mengajarkan pemahaman agama yang benar dan tepat untuk mereka.
Baca Juga:
Pemkab Buol Gerak Cepat Tertibkan Tambang Emas Ilegal, Dorong 30 Titik WPR Demi Tambang Rakyat Legal
Dia menambahkan harapannya adalah untuk menghindari paparan dan bujukan dari para pelaku teror.
Dia menekankan pentingnya untuk mendalami dan memahami agama masing-masing bagi setiap pemeluk agama di Indonesia.
Hal tersebut dimaksudkan agar generasi muda beragama tidak tertipu dengan bujukan kelompok pelaku teror yang menjual agama untuk melancarkan aksi kejahatan terorisme.
Dikutip dari Antara, dia meminta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan di semua tingkatan untuk mengambil bagian dalam mendorong kearifan lokal untuk mencegah aksi terorisme.
Baca Juga:
Gandeng BI Perwakilan Sulsel, Pemerintah Kota Makassar Memperkuat Tata Kelola Digital di BUMD
Ajakan tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara pada kegiatan Workshop Penguatan Pencegahan Dini Potensi Konflik Sosial Berbasis Kearifan Lokal di Sulawesi Tengah yang diadakan oleh Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tegah di Kabupaten Parigi Moutong.
Dia menyinggung pengembangan UMKM yang juga menjadi unsur penting dalam mencegah terorisme.
Dia menyatakan anak-anak muda didorong untuk berwirausaha lewat UMKM di desa.
Dengan demikian, maka dipastikan, para pelaku teror akan kehilangan sasaran dan mereka secara otomatis sulit mencari orang-orang yang ingin dilibatkan atau dicuci otaknya dengan janji-janji yang manis.
Dia menyampaikan untuk menumbuhkan pemahaman beragama, mengembangkan kearifan lokal, dan mendorong pertumbuhan wirausaha.
Menurutnya, maka dari itu, para pelaku teror khususnya otak intelektualnya akan menganggur dan aksi terorisme akan berhenti.
Dia menegaskan ini adakah upaya pencegahan yang harus terus dilakukan. (Antara)