Jakarta Timur, gemasulawesi – Kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) berinisial KW (22) tengah menjadi perhatian publik.
Korban ditemukan tewas di area kampus pada Senin, 4 Maret 2025 pukul 19.40 WIB, diduga akibat pengeroyokan dan penganiayaan.
Polisi kini tengah mendalami motif di balik kejadian ini, termasuk kemungkinan adanya cekcok sebelum insiden terjadi.
Dugaan sementara mengarah pada perselisihan yang berujung pada tindak kekerasan.
Baca Juga:
Bikin Heboh! Pengangkatan PPPK Mundur ke 2026, CPNS Jadi Oktober 2025, Begini Kata Menteri PANRB
Beberapa saksi menyebut korban sempat terlibat adu mulut dengan sekelompok orang sebelum akhirnya menjadi korban pengeroyokan.
Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab konflik tersebut. Peristiwa ini pun menimbulkan kecemasan di kalangan mahasiswa yang mempertanyakan faktor keamanan di lingkungan kampus.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol. Nicholas Ary Lilipaly, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memeriksa 11 saksi untuk mengungkap kasus ini.
“Penyelidik terus melakukan pendalaman, bahkan menyita sejumlah barang bukti,” ujarnya pada Jumat, 7 Maret 2025.
Polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian guna memperjelas kronologi peristiwa.
Selain itu, jenazah korban telah menjalani visum et revertum di RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Proses ini bertujuan untuk memastikan penyebab kematian dan mencari bukti tambahan terkait dugaan kekerasan yang dialami korban. Hingga saat ini, hasil visum masih dalam proses analisis oleh tim forensik.
Sementara itu, pihak keluarga korban berharap agar kasus ini segera terungkap dan pelaku bisa ditangkap secepatnya.
Mereka meminta aparat kepolisian bekerja secara transparan dan menindak tegas siapa pun yang terbukti bertanggung jawab atas kematian KW.
Di sisi lain, mahasiswa UKI turut menyuarakan keprihatinan mereka atas insiden ini. Beberapa rekan korban menyebut bahwa kasus ini menunjukkan adanya celah dalam sistem keamanan kampus.
Mereka meminta pihak kampus untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan lingkungan perkuliahan tetap aman bagi mahasiswa.
Kasus ini masih terus dikembangkan oleh penyidik. Dengan bukti-bukti yang telah dikumpulkan, polisi berjanji akan mengungkap fakta sebenarnya dan menyeret para pelaku ke meja hijau.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi sebelum hasil penyelidikan resmi diumumkan. (*/Shofia)