Liburan Berujung Duka! Wisatawan Tewas di Tengah Macet Parah Puncak Bogor, Polisi Beberkan Penyebabnya

Wisatawan tewas di Puncak Bogor saat kemacetan, polisi klarifikasi penyebab kematian bukan karena evakuasi.
Wisatawan tewas di Puncak Bogor saat kemacetan, polisi klarifikasi penyebab kematian bukan karena evakuasi. Source: Foto/tangkap layar Instagram @txtdaripuncak

Bogor, gemasulawesi - Kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kembali menjadi sorotan. 

Ribuan kendaraan tertahan di jalanan sejak Minggu, 15 September 2024 dan membuat jalur antara Bogor dan Cianjur padat dan hampir tidak bergerak.

Kondisi ini diperparah dengan kabar duka mengenai seorang wisatawan yang meninggal dunia di kawasan Agro Wisata Gunung Mas.

Namun, polisi menegaskan bahwa kematian wisatawan tersebut tidak disebabkan oleh kemacetan yang mempersulit evakuasi. 

Baca Juga:
Terseret hingga 3 Meter! Lansia 73 Tahun Ini Jadi Korban Pembeli Mobil yang Hendak Kabur Saat Transaksi

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama, mengklarifikasi bahwa wisatawan yang berinisial NM meninggal dunia bukan karena masalah evakuasi. 

"Bukan karena jalanan macet atau sulit evakuasi, tetapi setelah dibawa ke masjid, korban meninggal di sana," ungkap Rizky pada 16 September 2024.

Menurut penjelasan pihak kepolisian, korban sempat merasa pusing dan sesak napas setelah berwisata di kawasan tersebut. 

"Setelah selesai berwisata, korban merasa tidak enak badan di dalam bus. Setelah diturunkan dan dibawa ke luar, korban dibawa ke masjid terdekat. Di sanalah korban menghembuskan napas terakhirnya," tambah Rizky.

Baca Juga:
Geger! Kasus Bullying di SMA Binus Simprug Viral, Begini Pengakuan Korban yang Singgung Keterlibatan Anak Pejabat

Kemacetan parah yang melanda kawasan Puncak sudah berlangsung sejak Minggu sore dan terus berlanjut hingga Senin pagi. 

Meskipun petugas Satlantas Polres Bogor telah memberlakukan sistem satu arah sejak pukul 07.00 WIB, kondisi lalu lintas tetap macet parah karena volume kendaraan yang sangat tinggi.

"Kami sudah membuka jalur satu arah dari Simpang Gadog menuju Jakarta, namun arus kendaraan masih terhenti di banyak titik karena padatnya lalu lintas," jelas petugas lalu lintas yang bertugas.

Warga dan wisatawan yang terjebak kemacetan merasa frustrasi karena perjalanan yang seharusnya berlangsung lancar berubah menjadi mimpi buruk. 

Baca Juga:
Tragis! Wanita Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Listrik di Jakarta Selatan, Begini Kata Saksi di Lokasi

Ada yang melaporkan mesin mobil jebol karena panas, sementara yang lain bahkan turun dari kendaraan untuk membantu mengatur lalu lintas.

Jalanan yang menghubungkan Cianjur dan Bogor tersebut dipenuhi kendaraan yang nyaris tidak bergerak selama berjam-jam.

Polisi terus berupaya mengendalikan arus lalu lintas agar kemacetan bisa segera terurai.

Meskipun demikian, ribuan kendaraan masih tampak berjalan pelan dan dalam beberapa titik benar-benar berhenti. 

Baca Juga:
KPK Ungkap Dugaan Korupsi Besar Dana CSR BI dan OJK, Siapa yang Akan Jadi Tersangkanya?

Upaya pembukaan jalur terus dilakukan di kawasan Cisarua dan Pasar Cisarua untuk meringankan beban jalanan menuju Puncak maupun ke arah Jakarta.

Dengan meningkatnya volume kendaraan pada hari libur panjang seperti ini, pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan kondisi kendaraan dengan baik dan tetap waspada selama perjalanan. 

Peristiwa kemacetan panjang seperti yang terjadi kali ini menunjukkan pentingnya perencanaan perjalanan dan perhatian terhadap keselamatan pribadi di jalanan yang padat. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Terseret hingga 3 Meter! Lansia 73 Tahun Ini Jadi Korban Pembeli Mobil yang Hendak Kabur Saat Transaksi

Transaksi mobil di Duren Sawit berujung insiden tragis, sebabkan lansia terseret mobil hingga terluka parah.

Geger! Kasus Bullying di SMA Binus Simprug Viral, Begini Pengakuan Korban yang Singgung Keterlibatan Anak Pejabat

Viral di media sosial, kasus perundungan di SMA Binus Simprug yang disebut korban jika ada anak pejabat terlibat.

Dalami Penyelidikan Kasus Tabrak Lari Anak di Ciputat Tangerang Selatan, Polisi Libatkan Tim Traffic Accident Analysis

Penyidikan kasus tabrak lari anak di Ciputat melibatkan tim Traffic Accident Analysis dan ahli pidana.

Tragis! Wanita Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Listrik di Jakarta Selatan, Begini Kata Saksi di Lokasi

Wanita tewas di jalur kereta Pondok Ranji-Kebayoran Lama; dapat peringatan dari saksi namun tidak diindahkan.

Tidak Terima Pelaku UMKM Kritik Panitia Kegiatan Harhubnas di Facebook, Istri Kadishub Parigi Moutong Usir Pedagang

Istri Kepala dinas Perhubungan Parigi moutong usir pelaku UMKM akibat status medsos salah satu pedagang yang mengkritisi panitia.

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;