Nasional, gemasulawesi - Sebuah insiden mengejutkan terjadi dalam pertandingan perempat final sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024, yang mempertemukan tim Aceh dengan Sulawesi Tengah di Stadion H Dimurthala.
Laga perempat final sepak bola PON Aceh-Sumut 2024 antara Aceh dan Sulawesi Tengah ini menjadi sorotan setelah insiden pemukulan wasit oleh pemain Sulawesi Tengah, Muhammad Rizky Saputra.
Wasit jatuh pingsan setelah dihantam bogem mentah oleh Rizky akibat keputusan kontroversial yang memberi penalti kepada Aceh pada menit-menit akhir babak kedua.
Penalti tersebut membuat kedudukan menjadi 1-1, yang akhirnya memicu walkout dari tim Sulawesi Tengah, memberikan kemenangan walkout (WO) kepada Aceh.
Kejadian ini langsung viral di media sosial, dengan banyak netizen membagikan video insiden tersebut.
Mayoritas komentar warganet justru mendukung tindakan Rizky, yang menghantam wasit. Mereka berpendapat bahwa keputusan wasit memberikan penalti kepada Aceh dianggap sangat kontroversial dan mencurigakan.
Beberapa netizen mengklaim bahwa wasit tidak bersikap adil sejak awal pertandingan, dengan banyak keputusan yang merugikan Sulawesi Tengah.
Gelombang dukungan terhadap Rizky Saputra kian deras, dengan banyak yang merasa bahwa tindakan pemain tersebut merupakan puncak dari ketidakpuasan terhadap kepemimpinan wasit.
"Gak ada asap kalau gak ada api," komentar akun @ssl***.
Meskipun tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan, warganet merasa bahwa wasit memiliki andil besar dalam memancing emosi para pemain dengan keputusannya yang dianggap tidak profesional.
Beberapa komentar lainnya menyebutkan bahwa keputusan walkout Sulawesi Tengah juga sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan dalam pertandingan.
"Jika wasit gak becus kayak gini memang bogeman itu sangat pantas," komentar akun @rus***.
Meski mendapat dukungan di media sosial, tindakan Rizky Saputra tetap tidak bisa dianggap remeh.
Panitia penyelenggara PON Aceh-Sumut dan PSSI langsung bergerak cepat untuk menyelidiki insiden ini.
Di sisi lain, Muhammad Rizky Saputra terancam sanksi berat dari PSSI akibat tindakan kekerasannya terhadap wasit.
Langkah ini diambil untuk memastikan adanya disiplin dalam dunia sepak bola nasional, terutama di ajang sekelas PON yang melibatkan banyak atlet muda berbakat.
Baca Juga:
Terkait Putusan TMS Amrullah, KPU Parigi Moutong Persilahkan Bapaslon Tempuh Upaya Hukum
Wasit yang menjadi korban juga telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisinya mulai membaik.
Insiden ini memicu perdebatan luas di media sosial. Meski banyak yang mendukung Rizky, tidak sedikit pula yang menganggap tindakan kekerasan di lapangan sebagai hal yang tidak bisa ditoleransi.
"Kita boleh marah, tapi bukan berarti bisa main pukul seenaknya. Ada aturan dalam sepak bola," ujar seorang pengguna Facebook.
Namun, dukungan terhadap pemain Sulawesi Tengah terus mengalir, dengan banyak yang berharap agar tindakan ini menjadi pembelajaran bagi wasit untuk lebih adil dalam mengambil keputusan.
Baca Juga:
3 Tahapan Penting dalam Pilkada 2024 Diingatkan Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah
"Wasit harus diaudit, tapi memukul wasit juga tidak dibenarkan, karena ini main bola, bukan MMA kamu bisa pakai Superman punch," komentar akun @min***.
Netizen berharap agar evaluasi wasit menjadi prioritas dalam perbaikan sistem pertandingan sepak bola nasional. (*/Shofia)