Jadi Korban Penganiayaan Brutal! Siswa MTs Ini Tewas Usai Dibacok Sekelompok Remaja di Ciputat Tangerang Selatan, Begini Kronologinya

Penganiayaan berujung maut di Ciputat. Siswa MTs Al-Falah tewas, polisi tangkap dua pelaku.
Penganiayaan berujung maut di Ciputat. Siswa MTs Al-Falah tewas, polisi tangkap dua pelaku. Source: Foto/ilustrasi/Unsplash

Ciputat, gemasulawesi - Tragedi memilukan terjadi di Jalan Palapa, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan. 

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Falah, berinisial O (14), tewas mengenaskan setelah menjadi korban penganiayaan brutal yang melibatkan sekelompok remaja. 

Korban yang saat itu sedang berboncengan mengendarai sepeda motor bersama temannya, tiba-tiba dikejar oleh sekelompok remaja lain yang membawa senjata tajam.

Dalam situasi panik, rekannya berhasil melarikan diri, namun O tidak seberuntung itu. Ia terjatuh dan menjadi sasaran kebrutalan kelompok tersebut. 

Baca Juga:
Anggota Brimob Yon B Cipinang Alami Luka Serius Gegara Disiram Air Keras oleh Pemuda yang Tawuran di Bassura, Polisi Buru Pelaku

Pelaku menyerang korban menggunakan senjata tajam jenis celurit, mengakibatkan luka bacok parah di bagian belakang lehernya.

Luka yang dalam dan fatal membuat O tak berdaya, hingga akhirnya ia tersungkur di lokasi kejadian setelah mencoba melarikan diri dengan berjalan kaki. 

Korban mengalami luka parah dan sempat dibawa menuju rumah sakit, namun sayangnya, nyawanya tak tertolong.

Menurut keterangan Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil, luka sobek yang diderita O di bagian belakang lehernya sangat serius dan menyebabkan korban meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. 

Baca Juga:
Pemprov Sulbar Mulai Menerapkan Program Makan Siang Bergizi di Setiap Sekolah di 6 Kabupaten

Kejadian ini menggemparkan masyarakat sekitar dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman korban.

Polisi yang mendapat laporan segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. 

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan pengejaran, aparat kepolisian akhirnya berhasil menangkap dua remaja yang diduga terlibat dalam penganiayaan ini. 

Kedua pelaku yang masih di bawah umur, masing-masing berinisial M (15) dan T (14), ditangkap oleh tim Polres Tangerang Selatan pada Jumat, seminggu setelah kejadian tragis tersebut.

Baca Juga:
Ditemukan dalam Kondisi Tubuh Telah Membengkak, Warga Kabupaten Sukabumi Dihebohkan dengan Penemuan Sesosok Mayat Pria Tanpa Busana

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang, menjelaskan bahwa kedua pelaku kini telah ditetapkan sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). 

"Kami telah menetapkan ada dua anak yang berkonflik dengan hukum, inisial M (15) dan T (14)," ujar Victor Inkiriwang dalam keterangannya pada Sabtu, 31 Agustus 2024.

Selain menangkap kedua pelaku, polisi juga menyita beberapa barang bukti yang diduga digunakan dalam aksi penganiayaan tersebut. 

Barang bukti yang disita meliputi dua senjata tajam jenis celurit, handphone milik pelaku, sepeda motor yang digunakan saat mengejar korban, serta helm yang dipakai pelaku saat kejadian.

Baca Juga:
Sebagai Salah Satu Upaya Mencegah Inflasi, Pemkab Gorontalo Utara Menggagas Kerja Sama Antar Daerah Penghasil Cabai Rawit

Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini, termasuk motif di balik tindakan keji yang dilakukan oleh para pelaku. 

AKBP Victor Inkiriwang menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani dengan serius meski pelaku masih di bawah umur. 

"Kami akan mengusut tuntas kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku. Kejahatan yang melibatkan anak-anak tidak dapat dibiarkan begitu saja, dan kami akan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal," tegasnya.

Kejadian ini kembali menyoroti maraknya kekerasan remaja di wilayah perkotaan, khususnya di Tangerang Selatan. 

Baca Juga:
Menjelang Pilkada 2024, Kanwil Kemenkumham Sulteng Memperkuat Pengawasan terhadap Aktivitas Orang Asing

Masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap pergaulan anak-anak mereka serta meningkatkan pengawasan agar peristiwa serupa tidak terulang. 

Sementara itu, pihak kepolisian juga berjanji akan meningkatkan patroli dan pengawasan di kawasan-kawasan rawan untuk mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak-anak di masa mendatang. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Hukuman Mati Menanti Pelaku Penganiayaan Berat di Sienjo

Hukuman pidana mati menanti pelaku penganiyaan berat hingga menghilangkan nyawa di Sienjo Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Warga Sipil Jadi Korban Penganiayaan Oknum POM AL

Dua warga sipil diduga pelaku pencurian mobil di Purwakarta, Jawa Barat, menjadi korban penganiayaan enam oknum POM Anggkatan Laut (AL).

Dua Pelaku Penganiayaan Pemuda di Jawa Timur Masih Dibawah Umur

Empat pelaku ditetapkan polisi sebagai pelaku penganiayaan di Jawa Timur, menyebabkan pemuda tewas. Dua diantaranya masih dibawah umur.

Polisi Amankan Sembilan Pelaku Penganiayaan Pasutri

Kapolres Pelalawan Provinsi Riau berhasil mengamankan sembilan orang pelaku penganiayaan Pasutri berinisial Ad (35) dan YH (27).

Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan Bocah Panti Asuhan di Gresik

Polisi melakukan penyelidikan terkait dugaan penganiayaan bocah panti asuhan di Gresik, Jawa Timur, korban berinisial DRS (10) dan MFS (11).

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;