Bandung Barat, gemasulawesi - Warga di Jalan Selada, Perumahan Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, dikejutkan dengan penemuan dua kerangka manusia.
Kedua kerangka di Perumahan Tanimulya Indah itu ditemukan terbaring di atas kasur di dua kamar yang terpisah.
Korban yang merupakan warga dari Perumahan Tanimulya Indah tersebut diidentifikasi sebagai Iguh Indah Hayati, 55 tahun, dan putranya, Elia Imanuel Putra, 24 tahun.
Penemuan ini berawal saat Mudjoyo Tjandra, suami Iguh dan ayah Elia, datang ke rumah tersebut untuk mengambil dokumen penting.
Sejak 2018, Mudjoyo tinggal terpisah di Cirebon. Ketika tiba di rumah, ia mendapati pintu terkunci dari dalam dan kemudian meminta bantuan warga dan ketua RT setempat untuk mendobraknya.
Setelah masuk, mereka menemukan kedua jenazah terbaring di kamar yang berbeda.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
“Kami telah memulai penyelidikan dengan melakukan olah TKP untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang penemuan kerangka ini,” kata Tri di Bandung Barat, dikutip pada Rabu, 31 Juli 2024.
Hasil awal olah TKP menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah. Pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi dari tim forensik untuk menentukan penyebab kematian.
“Kami belum bisa menyimpulkan apa pun terkait penyebab kematian sampai hasil otopsi keluar,” tambahnya.
Mudjoyo Tjandra kini menjadi saksi utama dalam penyelidikan ini. Ia menyebutkan bahwa meskipun telah pisah rumah, belum ada perceraian resmi yang dilakukan.
Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, menambahkan bahwa posisi kedua kerangka saat ditemukan menunjukkan bahwa mereka berada di dua tempat tidur terpisah.
Baca Juga:
Dalam Serangan Gencar Penjajah Israel, UNRWA Laporkan Wabah Hepatitis di Seluruh Jalur Gaza
“Kedua kerangka ditemukan terbaring di tempat tidur yang berbeda, dan kami menduga itu adalah ibu dan anak,” kata Kusmawan.
Penyelidikan terus berlanjut dengan pemeriksaan barang-barang yang ditemukan di lokasi kejadian sebagai bukti.
Polisi berharap dapat mengungkap penyebab kematian dan memastikan tidak ada unsur tindak pidana.
Temuan ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat dan menarik perhatian luas dari media.
Warga berharap agar kasus ini segera terpecahkan dan memberikan kejelasan serta keadilan bagi korban.
Selain itu, saat olah TKP, polisi menemukan sebuah petunjuk baru.
Yakni ditemukan coretan di dinding rumah yang mungkin bisa menjadi petunjuk dalam mengungkap penyebab kematian dua kerangka tersebut.
Coretan yang diduga ditulis oleh Iguh antara lain berbunyi:
"Jika kamu menikah lagi, jangan sakiti istri ketigamu. Saya melihat kamu telah bertunangan dengan seseorang yang baru, wanita dari Ciamis yang fotonya ada di Facebook. Kolom komentar mengingatkan saya pada hubunganmu yang gagal dengan istri pertamamu."
Selain itu, dalam coretan tersebut juga Iguh mengungkap jika ia ingin mewakafkan rumahnya tersebut untuk masjid.
"Saya berharap rumah ini bisa diwakafkan untuk dijadikan masjid di Tanimulya. Jika Mudjoyo Tjandra tidak mengizinkan, itu berarti dia telah mengambil hak saya dan warga Tanimulya. Tolong, Pak RT, pastikan rumah ini menjadi masjid sebagai warisan saya."
Lalu, ada juga tulisan di dinding yang diduga dibuat oleh Elia. Isi pesannya antara lain:
"Saya hanya meminta uang sekolah, tapi responmu mengecewakan. Katamu raihlah cita-cita setinggi langit, tapi kau tak mendukung dengan biaya. Maafkan saya yang tak bisa jadi anak sempurna, karena tak ada manusia yang sempurna. Bahkan istrimu kau tinggalkan karena ingin dia sempurna, padahal hanya Tuhan yang sempurna."
Penyelidikan ini masih berlangsung, dengan harapan dapat mengungkap fakta-fakta yang lebih jelas mengenai tragedi tersebut. (*/Shofia)