Bandung, gemasulawesi - Seorang warga di Bandung mengalami insiden tak terduga ketika hendak menjemput orang tuanya yang baru saja pulang dari ibadah haji.
Insiden ini terjadi di sekitar Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, bertepatan dengan aksi demonstrasi dari para driver ojek online (ojol) yang memprotes tarif murah yang diberlakukan oleh aplikator.
Saat melintas di kawasan Gedung Sate, Bandung, mobil pribadi warga tersebut dicegat oleh sekelompok driver ojol yang sedang melakukan aksi demonstrasi.
Para pendemo salah mengira bahwa mobil tersebut adalah taksi online, meski kenyataannya tidak demikian.
Pengemudi mobil, yang berada di kursi depan sendirian, telah mencoba menjelaskan bahwa mobil tersebut adalah milik pribadi dan bukan taksi online.
Namun, penjelasan tersebut tidak digubris oleh para pendemo yang sudah terlanjur emosi.
"Posisi duduknya aku, ibu, sama adik di belakang, dan sopir aku di depan sendiri. Kelihatannya memang seperti lagi ngojol kali ya, padahal bukan. Saat melintas di daerah Gedung Sate kota Bandung yang sedang ada demo ojol, mobil aku dihentikan dan dikeroyok massal oleh para driver ojol sampai mobil dirusak. Sudah dijelaskan bukan taksi online, tapi mereka tetap ngeyel dan semakin emosi, duh sedihnya," tulis salah satu penumpang dalam unggahannya di media sosial, di akun Tiktok @chilnopeelz)
Akibat dari aksi tersebut, mobil pribadi warga tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kaca mobil pecah dan beberapa bagian mobil mengalami penyok akibat tindakan vandal yang dilakukan oleh para pendemo.
Peristiwa ini tentunya menimbulkan trauma bagi pengemudi dan penumpang yang tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti itu di tengah perjalanan untuk menjemput orang tua.
Kejadian ini menyebar dengan cepat di media sosial dan menjadi viral.
Banyak netizen yang mengecam tindakan para pendemo yang bertindak anarkis tanpa memastikan terlebih dahulu kebenaran dari dugaan mereka.
Unggahan mengenai insiden ini telah dibagikan ribuan kali, dengan berbagai komentar yang menunjukkan simpati dan dukungan kepada korban.
Tak sedikit yang menyayangkan tindakan para pendemo yang bertindak anarkis tanpa memastikan terlebih dahulu kebenaran dari dugaan mereka.
"SDM rendah, bukannya kerja malah demo," komentar akun @mar***.
Beberapa netizen juga meminta agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk menangani kejadian serupa di masa mendatang.
Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi resmi terkait identitas warga tersebut.
Pihak berwenang, dalam hal ini kepolisian setempat, diharapkan dapat mengusut tuntas insiden ini dan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang tidak bersalah namun menjadi korban dari tindakan anarkis para pendemo. (*/Shofia)
 
             
                                     
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                     
                     
                     
                                         
                                