Sidoarjo, gemasulawesi - Insiden video viral yang memperlihatkan seorang ibu bersama anaknya marah-marah kepada seorang kurir yang membawa paket COD (Cash on Delivery) telah menimbulkan perdebatan dan perhatian di media sosial.
Kejadian ini diunggah oleh Joni Simon di Facebook dan terjadi di Krian, Sidoarjo, saat pembeli menolak membayar paket COD setelah paket tersebut diserahkan oleh kurir.
Dalam video tersebut, percakapan yang memanas terlihat jelas antara kurir yang membawa paket COD dan pembeli.
Kurir tersebut berkata, “Ini paketnya sobek ini, Paket sobek suruh kembalikan, gimana kalau begini.”
Hal ini menunjukkan bahwa kurir merasa diperlakukan tidak adil karena paket yang sudah dibuka dan sobek diminta untuk dikembalikan tanpa pembayaran.
Sementara itu, ibu dalam video tersebut tampak marah dan berkata, “Gak apa-apa diviralkan, temanku lo banyak polisi.”
Kurir menegaskan bahwa setelah paket diterima dan biaya pembelian dibayarkan, status pengiriman ditandai sebagai "Sukses Diterima," dan uang tunai yang dibayar saat pengiriman telah disetorkan.
Namun, kurir tidak dapat membantu dalam proses pengembalian barang karena paket sudah diterima, dan kemasannya rusak pada bagian label pengiriman.
Selain itu, tidak ada rekaman video saat membuka paket yang dapat dijadikan bukti bahwa isi barang tidak sesuai dengan pesanan.
Video yang pertama kali diunggah di akun Facebook Joni Simon ini pun menjadi viral di media sosial.
Tak sedikit dari warganet yang geram dengan aksi ibu-ibu yang kasar, bahkan kurir nyaris dipukul oleh sang anak.
Kejadian ini menyoroti masalah dalam transaksi online, khususnya yang menggunakan sistem COD.
Sistem COD memang sangat membantu, terutama bagi mereka yang belum memiliki akses ke layanan perbankan.
Namun, sistem yang baik ini kadang-kadang disalahgunakan oleh pengguna yang tidak bertanggung jawab, seperti dalam kasus ini.
Hal ini membuat para kurir sering kali menjadi sasaran amarah pelanggan yang tidak memahami atau tidak mengikuti prosedur dengan benar.
Untuk mengurangi kasus serupa di masa mendatang, beberapa langkah dapat diambil oleh platform e-commerce seperti edukasi Pelanggan melalui Video, Informasi yang Jelas pada Halaman Pembelian dan Penguatan Sistem Verifikasi.
Hal ini bisa dilakukan untuk mencegah penipuan dan kesalahpahaman, platform bisa mengimplementasikan sistem verifikasi tambahan sebelum mengonfirmasi pesanan COD. (*/Shofia)