Lumajang, gemasulawesi - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa telah terjadi gempa dengan magnitudo 5,2 di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).
Gempa tersebut terjadi di laut dengan jarak sekitar 112 kilometer Barat Daya Lumajang, pada kedalaman sekitar 10 kilometer.
Dalam peringatan dini yang disampaikan melalui sistem aplikasi infoBMKG, getaran gempa yang terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.34 WIB juga dirasakan oleh beberapa wilayah.
Diantaranya seperti Jember, Kepajen, Pacitan, Blitar, Surabaya, dan sekitarnya dengan skala II-III MMI.
Skala II-III MMI mengindikasikan bahwa getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sedangkan skala II MMI menggambarkan bahwa getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
“Dirasakan dengan skala MMI II - III di Jember, II di Kepajen, II di Pacitan, II di Blitar, dan II di Surabaya,” tulis BMKG.
Dalam keterangan rilisnya, BMKG juga menyebut bahwa gempa terjadi pada koordinat 9.13 LS (Lintang Selatan) dan 113.06 BT (Bujur Timur).
Meskipun gempa tersebut terasa hingga wilayah Blitar dan Pacitan, BMKG belum memberikan laporan rinci terkait pemicu dan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat akibat gempa tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, hingga hasil analisa peristiwa secara menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.
BMKG juga menyarankan agar masyarakat mendapatkan informasi terbaru dan akurat mengenai gempa tersebut melalui aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dengan menghubungi kantor BMKG terdekat.
Ini penting untuk memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat terkait dengan gempa adalah valid dan dapat diandalkan.
Perlu dicatat bahwa dalam sepekan terakhir, BMKG mencatat terjadi aktivitas gempa signifikan di wilayah Indonesia sebanyak 12 kali dengan berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.
Hal ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko gempa bumi di Indonesia, serta pentingnya upaya mitigasi dan persiapan dalam menghadapi potensi bencana alam tersebut. (*/Shofia)