Heboh Dugaan Malpraktik Oknum Bidan ZN yang Juga Menjabat Lurah Prabumulih Timur hingga Membuat Pasien Meninggal Dunia, Begini Kronologinya

Viral di media sosial, aksi bidan ZN yang juga menjabat sebagai lurah Prabumulih Timur Sumatera Selatan diduga lakukan malpraktik.
Viral di media sosial, aksi bidan ZN yang juga menjabat sebagai lurah Prabumulih Timur Sumatera Selatan diduga lakukan malpraktik. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @doktergrand

Prabumulih, gemasulawesi - Kasus dugaan malpraktik yang melibatkan oknum Bidan ZN, yang juga menjabat sebagai Lurah di Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, viral di media sosial.

Kasus ini menjadi viral di media sosial setelah video menunjukkan Bidan ZN sedang memberikan suntikan kepada korban yang diduga mengalami pembengkakan ginjal hingga meninggal dunia.

Berbagai akun di media sosial juga turut memperjelas kronologi kejadian dan dugaan malpraktik yang dilakukan oleh Bidan ZN, seperti yang terlihat dalam unggahan video di akun Instagram @doktergrand.

Awalnya, seorang pasien datang mengeluhkan sakit maag dan mendapat saran untuk dirawat selama seminggu di tempat praktik Bidan ZN.

Baca Juga:
Kemnaker Tanggapi Ditutupnya Pabrik PT Sepatu Bata Tbk di Purwakarta Akibat Terus Merugi, Ingatkan Soal Hak Pekerja yang Harus Dipenuhi

Namun, yang mencurigakan adalah ketika dalam perawatan tersebut, pasien menerima suntikan obat-obatan tanpa ada pemeriksaan laboratorium yang memadai seperti cek lab dan CT scan.

Keluarga pasien, yang awalnya mempercayai tindakan medis tersebut, mulai merasa waspada ketika kondisi pasien tidak membaik bahkan semakin memburuk.

Akhirnya, pasien berobat ke rumah sakit dan terungkap bahwa ginjalnya mengalami pembengkakan serius yang memerlukan proses cuci darah.

Sayangnya, upaya medis ini tidak berhasil dan pasien akhirnya meninggal dunia setelah menjalani berbagai prosedur pengobatan.

Baca Juga:
Menggali Kekayaan Budaya Indonesia dengan Menyelami Pesona Museum Gubug Wayang Mojokerto dan Keindahan Alam Jawa Timur

Selama proses tersebut, tindakan Bidan ZN terlihat tidak sesuai dengan standar medis yang berlaku, menimbulkan kekhawatiran akan dugaan malpraktik yang perlu diselidiki lebih lanjut untuk mendapatkan kejelasan dan keadilan bagi keluarga korban serta masyarakat luas.

Inspektorat dan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Prabumulih merespons cepat dengan memanggil Bidan ZN untuk pemeriksaan selama 4 jam guna mengumpulkan data dan keterangan terkait kasus tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, Dr. Hj. Hesti Widyaningsih MM, menegaskan bahwa bidan memiliki kewenangan dan batasan tindakan yang harus diikuti, sehingga tindakan yang dilakukan Bidan ZN yang mencurigakan harus ditindaklanjuti dengan serius.

Bidan ZN diduga melakukan tindakan yang seharusnya menjadi spesialisasi dokter, hal ini menjadi perhatian penting dalam bidang kesehatan masyarakat.

Baca Juga:
Dialamatkan kepada Gubernur dan Bupati, Mendagri Instruksikan Pemda Mendukung Peningkatan Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air

Dalam upaya pencegahan, Kadinkes Prabumulih telah mengambil langkah untuk menghentikan pelayanan di tempat praktik Bidan ZN.

Hal ini dilakukan sebagai langkah proaktif untuk mencegah terulangnya kasus serupa dan melindungi masyarakat dari risiko yang tidak diinginkan. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Bikin Emosi! Aksi Wisatawan Asing di Bali yang Ceburkan Motor Sewaan ke Kolam Renang Viral di Media Sosial, Banjir Hujatan Netizen

Netizen dibuat kesal dengan aksi wisawatan asing di Bali yang ceburkan motor sewaan ke dalam kolam renang dengan riang gembira.

Imbas Viralnya Kasus Penerima KIP Kuliah yang Suka Pamer Gaya Hidup Mewah, Begini Tanggapan Kemdikbudristek, Desak Pihak Kampus Lakukan Ini

Usai kasus penerima KIP Kuliah dengan gaya hidup mewah viral, Kemdikbudristek akhirnya buka suara, minta pihak kampus lakukan hal ini.

Viral Kasus Penangkapan Bendesa Adat Barawa yang Terjaring OTT Kejaksaan Tinggi Bali, Diduga Peras Pengusaha hingga Miliaran Rupiah

Viral di media sosial. Kejaksaan Tinggi Bali lakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Bendesa Adat Barawa Ketut Riana.

Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani Mendadak Jadi Sorotan Buntut Banyaknya Kasus Importir Barang yang Viral di Media Sosial, Capai Rp51,8 M

Kekayaan Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani  yang capai Rp51,8 miliar sedang menjadi sorotan imbas viralnya kasus  importir barang.

Sosok Rosmini, Pengemis yang Viral Karena Tempramental hingga Diamankan Dinsos Bogor, Ternyata Mantan Suaminya Dulu Pegawai BUMN

Sosok Rosmini, pengemis yang viral karena suka marah akhirnya terungkap, dulu pernah hidup sejahtera dengan suaminya yang pegawai BUMN.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;