Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Ma’mun Amir selaku Wakil Gubernur Sulawesi Tengah telah mengikuti sosialisasi Rancangan Undang – Undang (RUU) Kesehatan sekaligus Rapat Koordinasi Penanganan Inflasi Daerah Bersama TPID secara Virtual pada Senin, 17 April 2023.
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, mengatakan RUU ini merupakan inisiatif DPR dengan dukungan pemerintah karena sejalan dengan inisiatif reformasi kesehatan nasional.
“RUU ini adalah hasil pemikiran positif dari DPR dan pemerintah untuk menuju Indonesia yang lebih sehat,” kata Budi Gunadi Sadikin.
Baca: Asisten Bidang I Sulawesi Tengah Resmi Buka Final Check STQH Sulteng 2023
Selanjutnya, adapun RUU Kesehatan yang mendukung transformasi kesehatan Indonesia yakni pertama transformasi layanan primer.
Kedua transformasi layanan rujukan ketiga transformasi sistem ketahanan kesehatan keempat transformasi sistem pembayaran kesehatan.
“Kelima transformasi SDM Kesehatan serta keenam transformasi teknologi kesehatan,” jelasnya.
Sesuai isi dalam RUU maka dibentuk komite sebagai wadah koordinasi antar Kementrian dan Lembaga dalam sektor kesehatan.
Dan anggaran kesehatan menggunakan sistem berbasis kinerja dengan tetap mempertimbangkan prioritas pembangunan nasional.
“Penganggaran tersebut tetap memperhatikan aspek pembangunan dan penyelesaian masalah kesehatan berbasis epidemiologi,” terangnya.
Untuk itu, Ia berpesan kepada seluruh kepala daerah diharapkan bisa melakukan upaya maksimal mengkonsolidasikan dengan seluruh Dinas Kesehatan.
Serta berkoordinasi dengan Direktur RSUD agar mampu mendukung RUU Kesehatan dan memastikan implementasi RUU kesehatan dapat berjalan secara optimal.
“Saya berharap agar seluruh kepala daerah tetap melakukan koordinasi yang masif mengenai penerapan RUU ini,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa sejumlah negara sedang mengalami krisis ekonomi, makanan.
Baca: Meriahkan Idul Fitri, Dishub Sulawesi Tengah Gelar Mudik Gratis
Dan barang-barang penting menjadi mahal, inflasi melanjak, pndemi masih menjadi kendala dalam rantai pasokan dunia.
“Ditambah perang di Ukraina semakin memperburuk keadaan yang berdampak pada perekonomian dunia,” ungkap Tito Karnavian.
Perkembangan inflasi secara global, Indonesia berada pada peringkat 46 dari 186 negara dimana posisi inflasi Indonesia saat ini sebesar 4,97 persen.
Menurutnya penting untuk mensyukuri kondisi inflasi Indonesia karena masih termasuk kategori inflasi rendah.
“Kita bersyukur, Inflasi kita masih berada di posisi yang sangat aman, sehingga kondisi ekonomi masih stabil,” sebutnya.
Baca: Wagub Sulawesi Tengah Pimpin Upacara HUT Sulteng ke 59
Selanjutnya, ia juga menurturkan meskipun stok-stok relatif aman akan tetapi variatif pada beberapa daerah yang surplus dan minus.
Oleh karena itu, untuk seluruh kepala daerah dan satgas yang ada di daerah untuk mengecek secara detail komoditas apa yang kurang dan yang lebih seingga bisa saling membantu.
“Kenaikan yang masih mengalami kerawanan adalah makanan, minuman, tembakau transportasi utamanya angkutan udara,” ucapnya.
Disamping, mewaspadai banyaknya barang impor yang masuk, naiknya menjelang hari raya Idul Fitri.
Untuk itu, seluruh daerah untuk terus melakukan operasi pasar murah Lebih jauh, Mendagri juga meminta kepala daerah untuk membuat himbauan-himbauan.
“Kampanye-kampanye kepada masyarakat untuk berbelanja bijak serta mendorong masyarakat untuk melakukan zakat, agar dapat memperkuat daya beli masyarakat,” harapnya.
Terakhir, Ia juga meminta jajaran TNI untuk membantu distribusi di daerah-daerah yang terpencil, di pulau-pulau.
Serta wilayah pegunungan dan untuk kepala daerah memanfaatkan anggaran yang ada, misalnya anggaran tidak terduga. (*/SSiti
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News