Sulawesi Utara, gemasulawesi – Pada tanggal 16 November 2023, kondisi cuaca ekstrem akan terus berdampak di wilayah Sulawesi Utara.
Daerah di Sulawesi Utara yang akan merasakan dampak tersebut mencakup Bitung, Minahasa, Minahasa Selatan, Bolmong Selatan dan Kepulauan Talaud.
Meskipun demikian, sejumlah wilayah di Sulawesi Utara lainnya juga akan mengalami curah hujan.
Pada siang hari, hujan akan mengguyur wilayah Amurang, Bitung, Boroko, Lolak, Melongguane, Ratahan, Tomohon dan Tondano, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kondisi ini menandakan bahwa keberlanjutan cuaca ekstrem akan menjadi perhatian khusus bagi penduduk di wilayah Sulawesi Utara pada tanggal yang disebutkan.
Bitung, sebagai salah satu daerah yang terdampak, mungkin akan menghadapi tantangan serius dalam menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem, termasuk hujan intens.
Minahasa, Minahasa Selatan, Bolmong Selatan dan Kepulauan Talaud juga akan merasakan pengaruh yang signifikan dari perubahan cuaca.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa sejumlah wilayah di Sulawesi Utara juga akan mengalami hujan.
Misalnya, BMKG memproyeksikan bahwa Amurang, Bitung, Boroko, Lolak, Melongguane, Ratahan, Tomohon dan Tondano akan mengalami curah hujan pada siang hari.
Oleh karena itu, sementara beberapa daerah menghadapi risiko cuaca ekstrem, yang lain mungkin akan mengalami hujan sebagai karakteristik utama dari perubahan cuaca di wilayah tersebut.
Keberlanjutan cuaca ekstrem di Sulawesi Utara memerlukan perhatian dan kewaspadaan yang meningkat dari masyarakat setempat.
Pengawasan dan pemahaman terhadap peringatan cuaca dari BMKG menjadi kunci dalam mempersiapkan diri menghadapi dampak yang mungkin timbul.
Terutama, kebijaksanaan dalam menghadapi cuaca ekstrem, termasuk langkah-langkah pencegahan dan persiapan yang diperlukan, akan menjadi faktor penting dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan penduduk setempat.
Dengan begitu, tanggal 16 November 2023 di Sulawesi Utara bukan hanya sekadar catatan kalender, melainkan juga peringatan untuk selalu siap menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Dalam situasi seperti ini, kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga kesejahteraan masyarakat dan individu sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak buruk dan memastikan kesiapan dalam menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi. (*/Riski Endah Setyawati)