Parigi Moutong, gemasulawesi – Pada tanggal 26 Oktober 2023 kemarin, Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran diketahui melakukan Kunjungan Kerja Monitoring Evaluasi (Monev) Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
ANBK yang termasuk ke dalam daftar kunjungan Sekda Parigi Moutong, Zulfinasran, adalah untuk tingkat Sekolad Dasar Kelas Lima.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Sekda Parigi Moutong, Zulfinasran, juga melakukan kunjungan untuk pelaksanaan pekerjaan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Zulfinasran hari itu terlihat mengunjungi beberapa SD yang bertempat di Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong.
Sekolah Dasar yang didatangi oleh Zulfinasran antara lain SD Inpres 1 Tada dan SD Inpres 2 Siney.
Dalam kunjungannya, Zulfinasran juga ditemani oleh beberapa orang lain, yakni Sunarti Masanang yang merupakan PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong.
Hadir juga jajaran dari Bidang Sekolah Dasar Dikbud Parigi Moutong.
Saat kunjungannya tersebut, Zulfinasran menyatakan jika pengawasan internal perlu dilakukan pada sektor publik khususnya di Kabupaten Parigi Moutong.
Selain itu, Zulfinasran juga menyebutkan jika selama ini pemerintah daerah Parigi Moutong melakukan secara swakelola terkat melaksanakan pembangunan sekolah yang dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus atau DAK.
“ Menurut saya ini efektif jika dilihat dari sisi perencanaan dan estimasi penganggarannya,” katanya.
Menurut Zulfinasran, sistem swakelola yang selama ini dijalanka oleh Pemda Parimo memiliki beberapa kelebihan seperti estimasi anggaran yang lebih murah daripada pemda memberlakukan sistem kontrak proyek.
“ Dengan sistem swakelola, diharapkan jika ekonomi di wilayah tersebut dapat lebih baik karena adanya income yang baru,” tuturnya.
Zulfinasran yang dahulu diketahui menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Parigi Moutong tahun 2016-2019 kemudian menyampaikan pesannya agar lebih berhati-hati dalam mendesain dan menghitung ketahanan bangunan.
“ Hal ini dikarenakan Parigi Moutong termasuk ke dalam daerah rawan gempa,” pungkasnya.
Menurut laporan, hampir seluruh sekolah yang berada dibangun dalam rentang tahun 1970 hingga 1980-an telah berada dalam kondisi yang diperlukan rehabilitasi karena kondisi bangunannya yang telah tua dan perlu perbaikan. (*/Mey)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News