Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Pemprov Sulawesi tengah (Sulteng) mengembangkan kawasan agro wisata UPT Bulu Pountu Kabupaten Sigi yang tengah kesulitan air.
Pengembangan UPT Bulu Pountu kawasan agro wisata adalah kerjasama Kemendes PDTT, Disnakertrans Provinsi Sulawesi Tengah dan Disnakertrans Kabupaten Sigi.
“Pemerintah melalui programnya terus memberikan perhatian kepada warga,” ungkap Sekprov Sulteng Hidayat Lamakarate, saat panen bawang merah varietas Lembah Palu dan penanaman perdana hidroponik di UPT Bulu Pountu Jaya SP3 Desa Sidera Sigi, Sabtu 13 Juni 2020.
UPT Bulu Pountu SP3 merupakan pemukiman warga masyarakat yang terdampak oleh bencana 28 September 2018 di Kabupaten Sigi.
Terdapat 100 Kepala Keluarga yang dibina melalui Kemendes PDTT, Pemda Sigi dan Pemprov Sulteng.
Selama pembinaan, warga transmigrasi disuplai dengan jaminan hidup selama 12 bulan juga diberikan bantuan berupa suplai air minum, bantuan sarana produksi pertanian hortikultura. Serta, peralatan cara tanam hidroponik.
“Harapannya, setiap warga transmigrasi dapat mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan lahan pekarangan khususnya secara mandiri dan berdaya guna,” jelasnya.
Ia pun mengatakan, saat ini UPT Bulu Pountu memiliki kesulitan mengenai air. Namun, Balai Sungai sudah sepakat untuk menyiapkan sumber air yang cukup.
”Semoga proyek itu bisa berjalan, kemarin terhenti karena ada pandemi corona,” terangnya.
Ia pun berharap pemerintah provinsi dan kabupaten Sigi dapat berkolaborasi dengan para akademisi sebagai tenaga pendamping agar Kawasan Agro Wisata UPT Bulu Pountu dapat lebih dimaksimalkan.
“Pak Arnold (Kadis Nakertrans) mohon terus diperhatikan, jangan sampai nanti mereka (masyarakat transmigrasi) merasa ditinggalkan,” pesannya.
Sekretaris Daerah Prov. Sulawesi Tengah Dr. H. Moh. Hidayat Lamakarate, M.Si didampingi Kepala Dinas Tenaga kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah Ir. Arnold Firdaus, M.TP.
Diketahui sebelumnya, panca tata kelola lahan kering iklim kering guna mendukung swasembada pangan melalui Paket teknologi yang meliputi: pengelolaan air, pemupukan berimbang, pengelolaan bahan organik, ameliorasi dan konservasi tanah, integrasi tanaman ternak, serta penguatan kelembagaan tani.
Selanjutnya, Balitbangtan dan Pemerintah daerah telah melakukan denfarm seluas 10 Ha yang bertempat di UPT Bulu Pountu Jaya Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi Sulteng.
Untuk mendukung percepatan diseminasi inovasi teknologi pada lahan kering iklim kering dilakukan temu lapang di lokasi denfarm tersebut.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai Perguruan Tinggi, swasta, dan Pemerintah daerah serta PPL.
Kepala BPTP Sulawesi Tengah mengatakan faktor pembatas pada lahan kering adalah air. Sehingga, pengelolaan air merupakan salah satu aspek keberhasilan dalam pengelolaan lahan kering beriklim kering.
Selain itu, untuk menjaga tingkat produktivitas lahan agar berkelanjutan maka konservasi tanah dan pengelolaan bahan organik mutlak dilakukan.
Kemudian, percepatan inovasi teknologi di tingkat lapangan tidak bisa terlepas dari peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Sehingga, PPL harus senantiasa meningkatkan pengetahuannya terhadap teknologi pertanian terkini.
Laporan: Muhammad Rafii/Pemprov Sulteng