Nasional, gemasulawesi – Menteri PPPA atau Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, menyatakan kebaya pentig sebagai jati diri perempuan Indonesia yang harus dilestarikan.
Menteri PPPA mengatakan jika berbicara tentang kebaya, maka berarti berbicara mengenai jati diri perempuan Indonesia melalui pakaian.
Bintang Puspayoga menyampaikan jika setiap unsur yang ada dalam sehelai kain kebaya juga memiliki makna yang mendalam yang ada di baliknya.
“Tidak hanya menunjukkan pesona dari perempuan yang memakai kebaya tersebut,” katanya.
Dia menambahkan jika kebaya juga mempunyai sejarah panjang dalam perjuangan perempuan Indonesia.
Menurutnya, di masa lalu, kebaya dipakai oleh para perempuan pejuang selama masa pra-kemerdekaan dan masa pasca-kemerdekaan.
Dalam keterangannya kemarin, 28 Mei 2024, Bintang mengungkapkan jika saat ini, kebaya juga masih eksis digunakan dalam berbagai momen penting di Indonesia.
“Seperti misalnya upacara adat, momen kelulusan, kegiatan nasional dan juga pernikahan,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, dia melanjutkan untuk para perempuan pengrajin, kebaya adalah penyambung rezeki untuk mereka.
Menteri PPPA menyatakan sebagaimana yang diketahui bersama, fashion adalah salah satu industri yang didominasi oleh kaum perempuan sebagai pelaku usaha.
Dia menyampaikan kebaya tidak hanya menjadi jalan untuk para perempuan untuk dapat berdaya secara ekonomi, tetapi, juga ikut menggerakkan roda perekonomian bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Bintang Puspayoga juga menekankan pentingnya untuk melestarikan kebaya sebagai bagian dari identitas perempuan Indonesia.
Dia memaparkan upaya pelestarian tersebut harus dilakukan dalam ruangan tertutup ataupun ruangan terbuka.
“Untuk ruangan tertutup seperti seminar, kajian ilmiah dan juga temu wicara, sedangkan di ruang terbuka, misalnya parade, lomba dan juga peragaan busana,” ucapnya.
Dia menuturkan selain itu dapat juga dengan melakukan berbagai kegiatan menarik lainnya yang dapat melibatkan anak muda di Indonesia.
Bintang Puspayoga menegaskan jangan sampai kebaya hanya identik dengan perayaan hari-hari tertentu atau kegiatan yang formal dalam organisasi serta instansi.
“Yang tidak kalah penting adalah memberikan apresiasi kepada setiap orang atau organisasi yang memiliki komitmen dalam melestarikan budaya bangsa seperti kebaya,” pungkasnya. (*/Mey)