Nasional, gemasulawesi – Menurut pengamat atau pemerhati penerbangan, Alvin Lie, sebaiknya kunjungan awak kabin ke kokpit dalam penerbangan dipercepat.
Alvin Lie menyatakan jika hal tersebut untuk mengurangi risiko terjadinya insiden Batik Air dimana pilot dan kopilotnya tertidur saat penerbangan beberapa waktu yang lalu.
Alvin Lie menyebutkan jika diperlukan perbaikan sistem interaksi awak kabin dengan pilot, terutama saat penerbangan yang dilakukan saat tengah malam atau dini hari.
Baca Juga:
Perayaan Nyepi Beriringan dengan Awal Ramadhan, Menag Sebut Sebaiknya Dijadikan Momentum Introspeksi
“Jika pada penerbangan normal setiap 30 menit dan untuk penerbangan tengah malam mungkin dapat dipercepat menjadi 15 menit,” katanya.
Dia menegaskan jika insiden tertidurnya pilot dan kopilot Batik Air tersebut dikarenakan fatigue mental.
“Alokasi waktu istirahat untuk pilot telah memadai dan juga memenuhi standar regulasi, namun, kualitas istirahat yang tidak baik pada akhirnya menghasilkan kebugaran fisik dan juga mental yang tidak sesuai,” terangnya.
Baca Juga:
Jelang Ramadhan 2024, Kemenag Menggandeng Ratusan Influencer Jadi Kader Hisab Rukyat
Alvin menuturkan jika shift tengah malam atau dini hari akan berdampak pada terganggunya metabolisme dari tubuh pilot.
Dia juga berharap insiden tersebut bukan hanya puncak gunung es.
Menurut Alvin lie, untuk mencegah insiden yang serupa terjadi, dibutuhkan adanya kajian lebih lanjut mengenai pola shift atau pemantauan dari kualitas istirahat awak pesawat, baik pilot ataupun awak kabin.
Baca Juga:
Sebanyak 24 Kereta, KAI Dilaporkan Membuka Pemesanan Tiket KA Tambahan Idul Fitri 2024 Tahap Kedua
Lebih lanjut, Alvin menyatakan jika airlines dan regulator sebaiknya secara sistematik memantau kebugaran dari kejiwaan awak pesawat.
“Medical check up tidak hanya aspek fisik saja, melainkan juga aspek psikiatri,” imbuhnya.
Disebutkan sebelumnya, jika laporan dari KNKT menyampaikan jika pilot dan kopilot Batik Air tertidur selama 28 menit dalam penerbangan dari Kendari menuju ke Jakarta.
KNKT juga menekankan perlunya Batik Air untuk membuat prosedur yang ketat untuk pemeriksaan kokpit dan juga memastikan pilot serta awak kabin mendapatkan istirahat yang cukup sebelum penerbangan.
Selain itu, KNKT juga mengeluarkan rekomendasi keselamatan untuk mengatasi masalah keselamatan yang terindentifikasi dalam insiden yang terjadi.
Laporan KNKT dikabarkan juga menyebutkan jika tidak ada panduan yang terperinci dan prosedur yang membuat pilot tidak dapat menilai kondisi fisik serta mental mereka dengan baik. (*/Mey)