Kupas Tuntas, gemasulawesi - Bendungan Batang Hari adalah sebuah keajaiban arsitektur yang menggabungkan manfaat praktis dan keindahan alam, menjadi magnet bagi para wisatawan di Provinsi Sumatera Barat, khususnya Dharmasraya.
Terletak sekitar 7 km dari Pulau Punjung, ibu kota kabupaten tersebut, bendungan ini menonjol dengan pesonanya yang menakjubkan.
Dikenal juga dengan nama Batu Bakawik, Bendungan Batang Hari adalah salah satu bendungan terbesar di Sumatera Barat.
Baca Juga:
Yuk Intip Gunung Merapi Bunker Kaliadem dengan Kisah Peristiwa yang Tragid di 2006 Silam
Pembangunan bendungan ini dimulai pada tahun 1997 dan selesai pada tahun 2006 dengan total biaya proyek mencapai 1,4 triliun Rupiah.
Selain berfungsi sebagai pengairan lahan pertanian seluas 5000 hektar, Bendungan Batang Hari juga berperan dalam mengendalikan banjir dan menjadi sumber daya listrik.
Namun, keindahan Bendungan Batang Hari tidak hanya terletak pada manfaatnya yang praktis.
Pemandangan alam yang hijau dan perbukitan di sekitarnya menambah daya tariknya sebagai objek wisata.
Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk menikmati panorama alam yang menakjubkan dan berburu spot foto yang Instagramable.
Dengan latar belakang bukit yang indah dan perairan yang tenang, Bendungan Batang Hari menjadi tempat yang sempurna untuk mengabadikan momen-momen istimewa.
Bagi pengunjung yang ingin mengeksplorasi lebih jauh, tersedia penyewaan perahu untuk mengarungi perairan di sekitar bendungan.
Dengan menikmati perjalanan menyeberangi sungai, para pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar yang menawan.
Sungai Batang Hari yang mengalir hingga ke Jembatan Sungai Dareh juga menambah pesona alami dari Bendungan Batang Hari.
Selain keindahan alamnya, hal unik lain yang dapat dinikmati para pengunjung adalah keberadaan ikan patin berukuran besar yang berada di perairan sekitar bendungan.
Keberadaan ikan-ikan ini menambah daya tarik tersendiri bagi para penggemar memancing.
Dengan segala pesonanya, Bendungan Batang Hari tidak hanya menjadi tempat yang penting secara fungsional bagi masyarakat sekitar, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik bagi siapa pun yang mengunjunginya. (*/CAM)