Kupas Tuntas, gemasulawesi - Film yang bertajuk The Fault in Our Stars menggambarkan kisah cinta yang tidak biasa dan penuh emosi antara Hazel Grace Lancaster seorang remaja dengan kanker tiroid yang telah menyebar dan Augustus "Gus" Waters yang telah kehilangan satu kakinya karena kanker tulang.
Disutradarai oleh Josh Boone, film The Fault in Our Stars ini meraih popularitas luar biasa setelah dirilis pada tahun 2014.
Hazel diperankan oleh Shailene Woodley yang hidup dengan membawa tabung oksigen, mencerminkan perjuangan melawan penyakitnya.
Kondisinya juga memberikan tekanan pada orang tuanya yang menyadari dampak depresi yang dialami Hazel.
Dalam usaha untuk membantu putrinya, ibu Hazel yaitu Frannie diperankan oleh Laura Dern mendesaknya untuk bergabung dengan kelompok dukungan pasien kanker.
Pertemuan di kelompok dukungan membawa Hazel bertemu dengan Gus diperankan oleh Ansel Elgort.
Gus yang memiliki kehilangan kakinya, menghadapi kanker tulang, tetapi semangatnya tak tergoyahkan.
Mereka segera menemukan hubungan yang mendalam dan unik, diawali dari pertukaran buku favorit mereka.
Gus memberikan buku Counter Insurgence kepada Hazel dan dalam pertukaran, Hazel merekomendasikan An Imperial Affliction karya Peter Van Houten.
Gu terpikat oleh cerita tersebut, memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut dan menghubungi Peter Van Houten di Amsterdam.
Keputusan ini membawa mereka pada petualangan tak terduga yang menguji kekuatan cinta mereka.
Namun, ketidakpastian tentang masa depan dan pertanyaan apakah kondisi kesehatan Hazel memungkinkannya untuk pergi ke Amsterdam menimbulkan keraguan.
Akankah Hazel dan Gus bisa memenuhi undangan Peter Van Houten, atau apakah penyakit mereka akan menjadi penghalang tak terduga?
Film The Fault in Our Stars bukan hanya tentang cinta romantis, tetapi juga tentang perjuangan melawan penyakit, pertemanan dan mencari makna hidup.
Film The Fault in Our Stars ini berhasil meraih hati penonton dengan menyajikan kisah yang penuh haru, humor, dan kebijaksanaan tentang hidup dan kematian.
Sebagai film yang diadaptasi dari novel terlaris karya John Green, film The Fault in Our Stars menjadi salah satu karya sinematik yang tak terlupakan, membuktikan kekuatan cinta dalam menghadapi cobaan hidup yang penuh tantangan. (*/CAM)