Madura, gemasulawesi - Momen pertunangan atau tunangan bocah berusia 4 tahun asal Desa Banjar Tabuluh, Kecamatan Camplong, Madura, Jawa Timur (Jatim) viral di media sosial.
Video yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @massaki90 tersebut menampilkan momen lamaran bocah perempuan yang masih berusia 4 tahun sedang bersalaman dengan seluruh keluarganya.
Selain itu, bocah berusia 4 tahun yang bertunangan tersebut juga diberikan perhiasan emas, serta makanan dan perlengkapan pribadi lainnya.
Bocah tersebut diketahui merupakan anak dari pasangan Zahri dan Zainab.
Dalam video tersebut, terlihat bocah perempuan yang mengenakan gamis dan berkerudung hijau berjalan menghampiri para tamu untuk bersalaman, sambil diselingi percakapan candaan dari para undangan mengenai tunangan tersebut.
Reaksi netizen terhadap video tersebut beragam. Sebagian menyatakan kekagumannya terhadap tradisi yang dijalankan di Madura, menganggapnya sebagai hal yang menarik dan unik.
Namun, sebagian lainnya juga menyuarakan kekhawatiran terkait dengan usia yang masih sangat muda untuk sebuah pertunangan.
Netizen juga menyoroti bagaimana video tersebut menjadi viral di media sosial dan menjadi topik perbincangan di kalangan pengguna internet.
Salah seorang netizen menyebut jika Madura benar-benar menjadi portal menuju masa lalu, budayanya saja masih menganut jaman kerajaan.
"Seriusan ini? Nanti sudah besar jadi tidak bingung mencari jodoh ya," ungkap netizen lainnya.
Akun @opi**** mengatakan bahwa pada masa dia masih kecil, justru senang bermain masak-masakan dan boneka-bonekaan dari kertas, berbeda jauh dengan yang dialami bocah 4 tahun yang sudah bertunangan ini.
Sedangkan menurut akun @massaki90, bocah yang berusia 4 tahun saat ini hanya bertunangan.
"Rencananya menikah setelah menyelesaikan kuliah. Tunangan terlebih dahulu," demikian yang ditulis oleh akun tersebut.
Setelah video tersebut viral dan beredar luas di media sosial, perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang datang ke rumah Zahri.
Tujuan kedatangan mereka belum diketahui secara pasti, namun diduga mereka memberikan edukasi kepada Zahri sebagai orang tua bocah terkait peraturan pernikahan dan risiko pernikahan dini. (*/Shofia)